Muhaimin masih menunggu pertimbangan para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama untuk menentukan sikap.
TEMPO.CO, Lumajang - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan tensi politik tengah memanas setelah politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais menyebutkan ada partai Allah dan partai setan. "Ada yang ngomong partai setan dan partai Tuhan, sungguh terasa panas," kata Muhaimin di Lumajang, Ahad petang, 15 April 2018.
Amien Rais membedakan partai Allah dan partai setan saat tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat, 13 April 2018.
Melihat situasi tersebut, ditambah tensi politik global yang memanas seperti perang timur tengah menjadi perang zona regional bahkan global, Muhaimin khawatir ucapan Amien berimbas pada perpecahan bangsa. "Ini akan berpengaruh pada dunia kita di sini, ancaman perpecahan bangsa," kata Muhaimin.
Untuk mendinginkan tensi politik, kata Muhaimin, perlu bersalawat untuk keselamatan bangsa. "Semuanya yang hadir, sebelum salat, setelah salat, sebelum acara, ketika acara, bahkan kalau perlu sebelum pernikahan atau perkawinan tolong dibaca (salawat keselamatan bangsa). Karena salawat keselamatan ini sangat dibutuhkan," katanya.
Dengan salawat keselamatan itu, kata Muhaimin, keadaan semuanya adem dan semuanya selamat. "Bukan karena ada nama Muhaimin dalam (lantunan) salawat. Salawat yang langsung kepada Allah," ujarnya.
Muhaimin sendiri tidak merasa perlu untuk berkomentar ihwal ucapan Amien Rais. "Yang penting PKB adalah partai Islam, basis NU (Nadhlatul Ulama) yang sangat soleh," kata Muhaimin.