Romy PPP Ungkap Rencana Jokowi Gandeng Prabowo di Pilpres 2019

Sabtu, 14 April 2018 14:34 WIB

Jokowi-Prabowo Redam Isu Pilkada dan Agama

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy alias Romy mengatakan Prabowo Subianto pernah menyatakan minatnya untuk menjadi calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kesungguhan itu dinilai Romy dengan cara Prabowo mengirim utusannya kepada Jokowi pada Selasa 9 April 2018 lalu.

"Kalau tidak positif (berkeinginan), tidak mungkin akan mengirimkan utusan untuk menanyakan kemungkinan menjadi wakilnya Jokowi," kata Romy di Semarang, Jumat 13 April 2018.

Romy mengisahkan kronologi keinginan Prabowo tersebut yang sudah terjadi sejak November 2017 lalu. Romy mengungkap pertemuan antara Prabowo dan Jokowi terjadi dua kali pada November, meski tak diketahui siapa yang mengajak terlebih dulu.

Baca juga: Gerindra Puji Foto Prabowo Telanjang Dada, Kritik Jokowi Touring

"Dan saat itu Pak Prabowo menyampaikan, 'dalam pertemuan terakhir di bulan November itu saya merasa sangat terhormat, di akhir perjuangan saya, bisa dipinang sebagai wakil presiden'. Kalau melihat kalimatnya, bisa jadi Pak Jokowi yang mengambil inisiatif," ujar Romy.

Advertising
Advertising

Romy mengatakan, ia mengetahui hal tersebut karena saat itu Jokowi juga menanyakan pendapat kepadanya soal kemungkinan berkoalisi dengan Prabowo pada Pilpres 2019. Tanpa berpikir panjang, ia mengatakan setuju kepada Jokowi.

"Kenapa saya tahu, karena waktu itu pak Jokowi juga menanyakan kepada saya, 'bagaimana menurut mas Romy apakah baik atau tidak, kalau Prabowo saya gandeng sebagai calon wakil presiden'. Saya waktu itu tanpa berkonsultasi dengan siapa pun langsung mengatakan setuju," ucap Romy.

Baca juga: Fadli Zon Minta Jokowi Pamerkan Dada Seperti Prabowo

Menurut Romy, saat itu Jokowi terlihat kaget dengan jawabannya. Namun Romy memiliki alasan kenapa setuju jika Jokowi menggandeng Prabowo dalam Pilpres 2019. Salah satunya adalah jika Jokowi dan Prabowo bersatu maka suara yang akan diraih mencapai 70 persen sehingga tak perlu ada gontok-gontokan di masyarakat.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

9 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

11 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

13 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

13 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

14 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

14 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

15 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya