Deklarasi Cawapres Cak Imin Dianggap Riak Bagi Koalisi Jokowi

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 12 April 2018 15:22 WIB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Kongres Ulama Nusantata yang digelar di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, 1 April 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan deklarasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden (cawapres) menjadi riak bagi kubu koalisi pengusung Joko Widodo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. "Riak kecil itu hanya dari PKB yang mengumumkan menjadi cawapres Jokowi. Itu saja gelombangnya," kata Asrul di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 12 April 2018.

Keputusan menentukan cawapres sepenuhnya ada di tangan Jokowi. Semua partai pengusung akan mengikuti keputusan Jokowi, yang akan menentukan pendampingnya.

Baca:
Muhaimin Iskandar Minta Jadi Cawapres Jokowi, Hasto: Biasa Saja
Selendang Putih Mundur Jika Gatot Nurmantyo Cawapres Jokowi ...

Asrul menegaskan deklarasi Cak Imin, sapaan Muhaimin, tidak akan mempengaruhi komitmen partai koalisi. Sebab, lima partai di luar PKB yang ada di DPR, yakni PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP, sudah berkomitmen mendukung keputusan yang diambil Jokowi untuk menentukan pilihan pendampingnya.

"Kami boleh usul nama-nama, tapi secara prinsip siapa pun yang dipilih Jokowi akan didukung.” Menurut Arsul, menjadi cawapres Jokowi tergantung garis tangan. “Yang pasti, partai koalisi bersepakat menentukan cawapres setelah Pilkada 2018."

Advertising
Advertising

PPP melihat sikap politik PKB yang telah mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapres sebagai strategi mereka. Namun, bisa juga dianggap PKB ingin bermain dua kaki pada Pilpres 2019. "Boleh dibilang PKB kakinya yang satu penuh di Jokowi, yang satu setengah ke Jokowi dan setengah melirik ke luar juga," ucapnya.

Baca: Kata Gibran, AHY Cocok Jadi Cawapres Jokowi

Di sisi lain, situasi politik yang sedang berkembang saat ini, adalah deklarasi Partai Gerindra yang mengusung ketua umumnya Prabowo Subianto untuk melawan Jokowi. Dengan deklarasi itu, dapat dipastikan tahun depan Jokowi tidak akan menjadi calon tunggal pada Pilpres 2019. "Jadi tidak ada kotak kosong," ujarnya.

Dengan adanya lawan Jokowi pada pemilu tahun depan, diharapkan bisa membuat kesepakatan politik agar pemilu berjalan dengan baik. Selain itu, para elit politik baik di kubu Jokowi maupun Prabowo mau membuat situasi politik agar tetap dingin. "Harus ada kesepakatan politik, untuk mendinginkan politik identitas yang potensinya besar terjadi sebagaimana pilpres 2014."

Menurut dia, jika tahun depan terjadi duel ulang antara Jokowi dan Prabowo, partai koalisi juga tidak akan menganggap enteng pertarungan politik itu. Alasannya, banyak faktor dan elemen yang menentukan orang menjadi capres.

Berita terkait

Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

12 September 2023

Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

Menko Polhukam Mahfud MD bertemu bakal Capres usungan PDIP Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Namun, Mahfud membantah isu soal tawaran cawapres itu.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Pedagang Pasar Tumpah Sindang Minta Ini

29 Juni 2019

Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Pedagang Pasar Tumpah Sindang Minta Ini

Suasana kediaman wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, tampak sepi pada Sabtu siang 29 Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Kelompok Sadulur Salembur Minta Orang Sunda Dukung Ma'ruf Amin

19 Januari 2019

Kelompok Sadulur Salembur Minta Orang Sunda Dukung Ma'ruf Amin

Ketua Kelompok Sadulur Salembur Heidy Mulyadi mengatakan masyarakat Sunda berharap Ma'ruf Amin tidak melupakan mereka jika nanti terpilih jadi wapres.

Baca Selengkapnya

Kampanye di Tangerang, Ma'ruf Amin Bicara Alasannya Jadi Cawapres

19 Januari 2019

Kampanye di Tangerang, Ma'ruf Amin Bicara Alasannya Jadi Cawapres

Di hadapan santri dan jamaah di Tangerang, Ma'ruf Amin menuturkan salah satu alasannya menjadi cawapres Jokowi karena terinspirasi Mahathir Mohamad.

Baca Selengkapnya

Tiga Ucapan Ma'ruf Amin yang Kontroversi di 2018

27 Desember 2018

Tiga Ucapan Ma'ruf Amin yang Kontroversi di 2018

Ma'ruf Amin beberapa kali menyampaikan ucapan yang memancing perdebatan. Salah satunya pidato budek dan buta.

Baca Selengkapnya

Seperti Gus Dur, Ma'ruf Amin Akan Berbaur dengan Banyak Kalangan

8 Desember 2018

Seperti Gus Dur, Ma'ruf Amin Akan Berbaur dengan Banyak Kalangan

Ma'ruf Amin mengatakan dirinya berteman dekat dengan Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Tamu Komunitas Disabilitas Hari Ini

24 November 2018

Ma'ruf Amin Terima Tamu Komunitas Disabilitas Hari Ini

Setelah dua hari berkegiatan di Raja Ampat, Papua, Ma'ruf Amin kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Disambut Iriangan Kompang Ibu-ibu Pengajian di Batam

15 November 2018

Ma'ruf Amin Disambut Iriangan Kompang Ibu-ibu Pengajian di Batam

Ma'ruf Amin dijadwalkan berada di Kota Batam selama dua hari.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin: Rizieq Shihab Sebut Saya Guru dan Orang Tua

12 November 2018

Ma'ruf Amin: Rizieq Shihab Sebut Saya Guru dan Orang Tua

Menurut Ma'ruf Amin, paham agama Islam yang dianut Rizieq Shihab sebetulnya sama dengan dia dan para ulama NU lain.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Tegaskan Budek dan Buta untuk Orang Ingkari Kenyataan

12 November 2018

Ma'ruf Amin Tegaskan Budek dan Buta untuk Orang Ingkari Kenyataan

Pidato Ma'ruf Amin dua hari lalu, yang menyebut mereka yang tak melek kesuksesan Jokowi adalah orang yang 'buta' dan 'budek', menuai kritik.

Baca Selengkapnya