PPUA Penca: Pemilu Masih Belum Adil Bagi Penyandang Disabilitas

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 9 April 2018 19:51 WIB

Penyandang cacat saat simulasi pemilu di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (18/12). KPU diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyandang cacat untuk pemilu 2009 mendatang. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA Penca) Ariani Soekanwo menilai penyandang disabilitas belum mendapat keadilan dalam pemilu. Padahal penyelenggaraan pemilu mesti memperhatikan akses bagi penyandang disabilitas guna mendapat kesetaraan dalam mendapatkan hak politik. "Kami merasa masih belum diperhatikan dengan baik," kata Ariani di sela peringatan satu dekade Badan Pengawas Pemilu di Jakarta, Senin, 9 April 2018.

Sebagai contoh, kata dia, persyaratan sehat rohani dan jasmani dianggap merugikan penyandang disabilitas terkait dengan hak untuk dipilih. Semestinya, kata dia, kalimat tersebut diganti menjadi mampu secara rohani dan jasmani.

Baca: 417 Penyandang Disabilitas Masuk DPS Pilkada Bangka 2018

Dengan begitu, penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama dalam hal memilih dan dipilih dalam pemilu. Menurut dia, dengan perubahan kalimat tersebut akan membuka peluang penyandang disabilitas untuk menjadi peserta atau penyelenggara pemilu. "Kami berharap ada langkah nyata untuk itu," ujarnya.

Fasilitas bagi penyandang disabilitas dalam memberikan haknya untuk memilih juga masih sangat minim. Hal itu terbukti dari pemilu sebelumnya. Sebagai contoh, tempat pemungutan suara sulit diakses penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda. "Ruang untuk mencoblos ada yang bertingkat. Bahkan ada dua tingkatan yang membuat penyandang disabilitas sulit mengaksesnya," ucap Ariani.

Simak: KPU Jawa Barat Petakan Pemilih Difabel

Selain itu, bagi penyandang tunanetra, tidak ada kertas suara dari braille yang dapat membantu mereka untuk memilih. "Untuk tunarungu juga ada yang tidak bisa memilih karena tidak mendengar saat namanya dipanggil. Jadi terlewat. Masalah ini harus diperhatikan untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan dalam pemilu untuk penyandang disabilitas," tutur Ariani.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan timnya sedang turun ke sejumlah wilayah untuk mencari tahu apa saja masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam pemilu. Pertama, kata dia, Komnas HAM akan melihat dari sisi pendaftaran pemilih.

Lihat: Jokowi: Jangan Sampai Tak Menyapa Tetangga Gara-gara Pemilu

"Apakah semua orang memiliki akses untuk mendaftar? Sebab, banyak orang yang karena alasan tempat tinggal dan mungkin karena alasan disabilitas tidak terdaftar dengan baik," ujarnya. "Itu sedang kami pantau. Beberapa hal sudah kita kasih ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Supaya memperbaiki sistemnya."

Menurut Damanik, memang banyak penyandang disabilitas yang masih kesulitan menjangkau tempat pemungutan suara (TPS). Ke depan, kata dia, diharapkan fasilitas pemilu juga menunjang bagi para penyandang disabilitas. "Secara teknis, dia susah mencapai TPS," ucapnya.

Baca juga: DPS Pilkada Jawa Barat 2018 Mencapai 31,7 Juta Pemilih

Seorang penyandang disabilitas, Catur Sigit Nugroho, menuturkan akses untuk memilih bagi penyandang disabilitas belum diperhatikan, terutama di daerah. "Kami masih dimarginalkan," kata warga Kebumen, Jawa Tengah, yang menggunakan kursi roda itu.

Bahkan, karena kesulitan akses menuju TPS pada pemilu tahun 2004 dan 2009, Catur tidak menggunakan hak pilihnya. Semestinya, penyelenggara pemilu bisa menyiapkan petugas di TPS untuk membantu penyandang disabilitas. "Di daerah jarang dibantu. Penempatan TPS saja tidak memperhatikan akses disabilitas," tuturnya.

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

20 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

6 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

7 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

10 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

11 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya