Gerindra: Kader Ingin Prabowo Subianto Tetap Maju Pilpres

Jumat, 6 April 2018 05:37 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melambaikan tangannya kepada kader Gerindra usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Bidang Advokasi dan Hukum DPP Gerindra di Jakarta, 5 April 2018. Acara ini diselenggarakan secara tertutup. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah adanya anggapan soal keraguan Prabowo Subianto untuk maju dalam pilpres 2019. Ia juga membantah bahwa partainya sedang mempertimbangkan nama lain untuk diusung sebagai calon presiden.

"Kalau itu hampir pasti enggaklah karena para kader sudah minta supaya kami memajukan Pak Prabowo sebagai calon presiden," kata Dasco di Hotel Sultan, Jakarta pada Kamis, 5 April 2018.

Baca: Gerindra Belum Pastikan Deklarasi Capres Prabowo pada 11 April

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan tak akan ada deklarasi pencapresan pada 11 April 2018. Ia menyatakan ingin memastikan persyaratan pencalonannya sebagai presiden terpenuhi. "Deklarasi itu kalau sudah ada tiket, ini kan belum ada tiket, dan juga belum tentu, situasi masih bisa berkembang," kata Prabowo.

Dasco menilai pernyataan Prabowo bukan bentuk keraguan. Sebab, kata dia, Prabowo ingin memantapkan kembali koalisi partai yang juga berpengaruh pada posisi calon wakil presiden yang bakal diusung. "Penjajakan koalisi bukan hanya kami yang melakukan penjajakan, partai lain juga ada yang melakukan penjajakan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Usung Prabowo, Gerindra Tidak Takut Lawan Jokowi di Pilpres 2019

Partai Gerindra, yang mengantongi 73 suara kursi, perlu berkoalisi untuk mengajukan calon presiden. Dasco berpendapat komunikasi politik sejumlah partai masih cair. "Kalau pasti itu sudah hitam di atas putih, sudah dekat kami mendaftar itu baru pasti," ujarnya.

Ia pun menepis anggapan tidak kuatnya koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Prabowo Subianto. Menurut Dasco, kekuatan Prabowo ada di tangan rakyat. "Sehingga mau dengan hanya satu partai politik, dua partai politik, yang penting cukup untuk mendapatkan tiket kita maju," ujarnya.

Berita terkait

Bright Institute Peringatkan Presiden Prabowo agar Tak Berambisi Soal Ketahanan Pangan

3 jam lalu

Bright Institute Peringatkan Presiden Prabowo agar Tak Berambisi Soal Ketahanan Pangan

Bright Institute memperingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak terlalu berambisi dalam ketahanan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Pertama Kali Kunjungan Kerja ke Cina sebagai Kepala Negara

14 jam lalu

Prabowo Subianto Pertama Kali Kunjungan Kerja ke Cina sebagai Kepala Negara

Prabowo Subianto akan kunjungan kerja ke Cina pada akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

15 jam lalu

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

Prabowo menghapus kredit macet UMKM melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tertanggal 5 November 2024. Bagaimana teknisnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Mesin Partai Kerja untuk Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

15 jam lalu

Gerindra Sebut Mesin Partai Kerja untuk Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

Ketua Gerindra Provinsi Jawa Tengah, Sudaryono, menyatakan bahwa sikap partainya jelas mendukung Calon Gubernur Ahmad Luthfi dari awal hingga sekarang.

Baca Selengkapnya

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

16 jam lalu

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

17 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

18 jam lalu

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

Penempatan orang partai di posisi penting sebagai direktur utama dan komisaris utama Pertamina akan menimbulkan konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

18 jam lalu

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

Rekam jejak Chatib Basri, Komisaris Bank Mandiri dan XL Axiata yang kini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Ekonomi Nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

18 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Iwan Bule Komisaris Utama Pertamina, Mantan Ketua PSSI dan Penjabat Sementara Gubernur Jawa Barat

19 jam lalu

Iwan Bule Komisaris Utama Pertamina, Mantan Ketua PSSI dan Penjabat Sementara Gubernur Jawa Barat

Mochamad Iriawan atau Iwan Bule diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)

Baca Selengkapnya