Geledah Rumah Wali Kota Malang, KPK Cari Bukti Kasus Suap DPRD

Rabu, 21 Maret 2018 06:43 WIB

Walikota Malang Mochammad Anton. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah Wali Kota Malang nonaktif, Mochamad Anton, kemarin. Penggeledahan yang dilakukan selama dua jam itu berkaitan dengan perkara suap pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Malang tahun 2015.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan belum dapat menyampaikan hasil penggeledahan. Namun ia memastikan penyidik berada di sana untuk mencari bukti yang relevan dengan perkara yang tengah diusut KPK. “Persoalan bukti-bukti tersebut mengarah kepada pihak lain tentu kita dalami lebih lanjut,” kata Febri, Selasa, 20 Maret 2018.

Baca: KPK Geledah Rumah Wali Kota Malang Nonaktif Mochamad Anton

Febri mengatakan, selain rumah Anton, KPK menggeledah ruang kerja anggota DPRD di Kota Malang berinisial S.

Delapan penyidik KPK menggeledah rumah pribadi Anton di Jalan Tlogo Indah, Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang. Saat penyidik datang, rumah Anton tengah dipenuhi relawan dan tim sukses serta para wartawan. Anton tahun ini memang kembali maju sebagai calon Wali Kota Malang. Ia berpasangan dengan Syamsul Mahmud, diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Gerindra.

Penyidik KPK yang menumpang tiga mobil minibus langsung memeriksa sejumlah ruangan, meliputi ruang kerja dan kamar tidur Anton. Adapun dua polisi bersenjata laras panjang berjaga di depan rumah. Telepon seluler orang yang berada di dalam rumah disita sementara selama proses itu.

Advertising
Advertising

Sekitar 10 menit setelah penyidik selesai melakukan penggeledahan, Anton bersama istri tiba di rumahnya. Namun mereka menolak memberi keterangan kepada wartawan. “Bapak baru pulang dari periksa ke dokter,” kata salah seorang pegawai di kediaman Anton.

Perkara suap pengesahan APBD Malang 2015 telah menyeret Ketua DPRD Kota Malang Mochamad Arief Wicaksono serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Pembangunan Jarot Edi Sulistyono. Mereka berdua kini telah menjadi terdakwa. Jarot diduga telah menyuap Arief sebesar Rp 700 juta. Nama Wali Kota Malang Anton disebut beberapa kali dalam persidangan.

ALFAN HILMI | FRISKI RIANA | EKO WIDIANTO

Berita terkait

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

11 menit lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

2 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

3 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

5 jam lalu

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

Jaksa KPK telah melimpahkan surat dakwaan dan berkas perkara dengan terdakwa Eko Darmanto ke Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

8 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

13 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

18 jam lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

22 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

23 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

23 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya