Jika Prabowo-Gatot Duet, Pengamat: Bak Mancing di Kolam yang Sama

Selasa, 20 Maret 2018 07:04 WIB

Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menyampaikan orasi dalam Aksi Bela Rohingya 169 di Monumen Patung Kuda, Jakarta, 16 September 2017. Aksi dari Crisis Center for Rohingya PKS bersama ormas-ormas Islam tersebut menyuarakan dihentikannya kekerasan dan dikembalikannya hak kewarganegaraan etnis Rohingya. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengibaratkan jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Gatot Nurmantyo dalam Pemilihan Presiden 2019 seperti memancing di kolam yang sama.

"Jadi tidak ada tambahan suara kalau Gatot menjadi cawapres untuk Prabowo," ujar Djayadi saat dihubungi Tempo pada Senin, 19 Maret 2018.

Baca: Masuk Radar Gerindra, Gatot Nurmantyo Sudah Bertemu Prabowo

Sebab, kata Djayadi, latar belakang antara Prabowo dan Gatot sama-sama dari militer, sehingga suara Gatot tidak akan mendongkrak suara Prabowo yang masih kalah unggul dari Joko Widodo sebagai calon presiden petahana.

Gatot Nurmantyo masuk daftar 15 nama calon wakil presiden yang tengah digodok oleh Partai Gerindra untuk mendampingi Prabowo Subianto. Selain Gatot, ada nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Advertising
Advertising

Baca: Nama-nama ini Dibahas Gerindra untuk Jadi Cawapres Prabowo

Untuk bisa menang dalam pilpres 2019, kata Djayadi, Prabowo harus mencari figur yang mampu mencuri suara Jokowi. Diantara nama yang sudah dimunculkan, menurut dia, hanya Mahfud MD yang bisa merebut suara Jokowi lantaran Mahfud memiliki suara pemilih Nahdlatul Ulama. "Mahfud MD punya pemilih yang juga memilih Jokowi," ujarnya.

Sedangkan, Zulkifli Hasan, Sohibul Iman, Rizal Ramli, Tuan Guru Bajang, menurut Djayadi, tidak akan mendongkrak suara Prabowo. Alasannya, kecederungan pemilih dari nama-nama tersebut memang tidak akan memilih Jokowi. "Jadi tidak akan juga mampu menaikan suara Prabowo," ujarnya.

Menurut Djayadi, cawapres untuk Prabowo harus bisa mempertahankan perolehan suara Prabowo saat pilpres 2014. Sementara itu, kata dia, banyak suara Prabowo di 2014 yang berpindah ke Jokowi. Contohnya di Jawa Barat, Prabowo tidak lagi mengungguli Jokowi.

Berita terkait

Prabowo Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT, Ekonom Minta Pemerintah Hati-hati

5 jam lalu

Prabowo Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT, Ekonom Minta Pemerintah Hati-hati

Ekonom, Achmad Nur Hidayat, meminta Presiden Prabowo Subianto berhati-hati bila dengan rencana mengubah subsidi BBM menjadi BLT.

Baca Selengkapnya

Soal Kelanjutan Nama Capim KPK, Anggota DPR Bilang Terserah Presiden

5 jam lalu

Soal Kelanjutan Nama Capim KPK, Anggota DPR Bilang Terserah Presiden

Supratman menjelaskan, pimpinan DPR sudah mengirimkan surat kepada Prabowo untuk menanyakan Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

6 jam lalu

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan Prabowo menghendaki untuk terus melaksanakan pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

6 jam lalu

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

Tiga tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411 dibacakan menantu Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas.

Baca Selengkapnya

Kata Dirjen Konservasi Soal Dampak KLHK Dipecah Lagi oleh Prabowo

6 jam lalu

Kata Dirjen Konservasi Soal Dampak KLHK Dipecah Lagi oleh Prabowo

Prabowo memecah KLHK dan memisahkan kembali kehutanan sebagai kementerian tersendiri. Ditjen KSDAE pun ikut kembali bersama induknya yang lama itu.

Baca Selengkapnya

Dilantik Prabowo Jadi Kepala OIKN Definitif, Basuki Hadimuljono Langsung Incar Investor Swasta

7 jam lalu

Dilantik Prabowo Jadi Kepala OIKN Definitif, Basuki Hadimuljono Langsung Incar Investor Swasta

Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ia mengincar peluang investasi swasta untuk mempercepat proses pembangunan di IKN, dalam waktu 3-4 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Deretan Pesan Prabowo kepada Para Menteri Kabinet Merah Putih

7 jam lalu

Deretan Pesan Prabowo kepada Para Menteri Kabinet Merah Putih

Prabowo mengimbau para menteri di kabinetnya agar tidak sering mengadakan seminar atau melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM Petani hingga Nelayan

7 jam lalu

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM Petani hingga Nelayan

Prabowo mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan dapat membantu para produsen yang bekerja di bidang pertanian dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

8 jam lalu

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menuturkan sebagian besar investor menyasar wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

8 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya