Projo Berharap Jokowi Tak Jadi Calon Tunggal di Pilpres 2019
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 17 Maret 2018 13:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Masyarakat Pro Jokowi (Projo) berharap Joko Widodo tak menjadi calon tunggal di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Menurut Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi hal itu agar demokrasi di Indonesia bisa semakin berkualitas.
“Kami harap Jokowi jangan calon tunggal. Karena wacana calon tunggal, sedang naik sekarang. Kami tak tahu yang sebelah maju atau enggak,” kata Budi Arie, di kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Sabtu 16 Maret 2018.
Baca juga: NasDem Ungkap Kriteria Calon Wakil Presiden untuk Jokowi
Wacana calon tunggal muncul setelah hingga saat ini hanya Jokowi yang sudah pasti maju di Pilpres 2019 dengan diusung oleh PDIP, Golkar, PPP, Hanura, NasDem, PSI, dan Perindo. Adapun lawan terberat Jokowi yaitu Prabowo, belum mendeklarasikan diri akan maju di Pilpres 2019.
Budi mengatakan, konstelasi politik seharusnya dapat memberi kecerdasan. Jika dalam Pemilihan Presiden 2019 ada lebih dari satu calon, maka akan menjadi tandingan wawasan. Dengan demikian, menurut dia, demokrasi dapat menghasilkan diskursus yang sehat dan berguna.
“Jangan bertanding dengan fitnah, caci maki yang enggak produktif,” ujar Budi.
Baca juga: Golkar Bentuk Relawan Gojo untuk Pemenangan Jokowi di Pilpres
Adapun Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto mengatakan, partainya tidak ingin hanya ada calon tunggal dalam Pilpres 2019 nanti. Ia menuturkan, PAN akan keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah dan tak akan mengusung Jokowi
"Kecenderungan kuat kami, insya Allah, di luar Pak Jokowi, karena kami enggak mau calon tunggal. Kalau semua ke Pak Jokowi ya bisa jadi hanya calon tunggal," kata Yandri.