Pengamat: Ketimbang Gatot, Lebih Menarik Prabowo Gaet Anies

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 16 Maret 2018 15:14 WIB

Jenderal Gatot Nurmantyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjabarkan analisisnya mengenai peluang Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres mendatang.

"Menurut saya dalam logika elektoral tidak masuk akal. Buat apa jenderal disandingkan dengan jenderal," kata dia kepada Tempo, Jumat, 16 Maret 2018. Apalagi, Prabowo hanya jenderal bintang tiga, sementara Gatot jenderal bintang empat. "Agak aneh capresnya bintang tiga, sementara cawapresnya bintang empat."

Baca juga: PKS: Gatot Nurmantyo Harus Mulai Dekati Parpol

Belum lagi, lantaran sama-sama berlatar belakang TNI, maka keduanya punya pangsa pasar yang sama dan tidak saling melengkapi. Dari sejumlah nama yang beredar di bursa calon wakil presiden, Yunarto menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih menarik untuk digaet Prabowo.

"Kombinasi militer, sipil dan pemuda menurut saya itu lebih memiliki variabel saling melengkapi, ketimbang Gatot yang menurut saya lebih sulit," tutur dia.

Advertising
Advertising

Partai Gerindra kemungkinan akan kembali mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019. Bahkan, kemarin, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan telah mengantongi sejumlah nama untuk disandingkan menjadi calon wakil presiden.

"Sudah ada nama-nama cawapres, barangkali 12 sampai 15 orang dari partai dan non parpol," ujar Muzani. Sebanyak tujuh nama di antaranya berasal dari kalangan partai politik.

Selain itu, Muzani menyebutkan nama calon wakil presiden untuk Prabowo juga menimbang dari kalangan militer, tokoh Islam, pengusaha, dan tokoh perempuan. "Nama-nama yang banyak muncul kemudian kita inventarisir kemungkinan-kemungkinannya," kata Muzani.

Baca juga: PAN dan PKS Tanggapi Klaim Penjajakan untuk Usung Gatot Nurmantyo

Menurut Yunarto, pilihan lain untuk Gatot Nurmantyo adalah merapat ke poros ketiga yakni ketika Demokrat, PAN, dan PKB merumuskan poros baru. Namun, dia merasa peluang Gatot di poros itu pun tidak mudah, mengingat Demokrat kemungkinan besar akan memajukan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Menurut saya memasangkan militer dengan militer, Gatot dengan Agus bukan kombinasi yang saling melengkapi," kata dia. Kalau pun sang jenderal maju dan disandingkan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Yunarto menghitung bakal sulit. "Lalu bagaimana AHY ditempatkan?"

Peluang Gatot merapat ke poros utama Joko Widodo pun, kata dia, sama sulitnya. "Tidak mungkin lah. Kita sudah tahu dari bagaimana tidak diteruskannya posisi Gatot (sebagai panglima)," kata dia.

Gatot Nurmantyo akan dideklarasikan sebagai calon presiden 2019 oleh Relawan Selendang Putih Nusantara pada awal April mendatang, setelah dia resmi pensiun dari TNI. "Insya Allah (akan segera deklarasi)," ujar Ketua Relawan Selendang Putih Nusantara, Rama Yumatha.

Relawan Selendang Putih Nusantara adalah kelompok relawan yang mendukung Gatot Nurmantyo untuk maju sebagai capres. Mereka mengklaim sebagai tim yang beroperasi secara mandiri.

Berita terkait

Prabowo Subianto Pertama Kali Kunjungan Kerja ke Cina sebagai Kepala Negara

8 jam lalu

Prabowo Subianto Pertama Kali Kunjungan Kerja ke Cina sebagai Kepala Negara

Prabowo Subianto akan kunjungan kerja ke Cina pada akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

10 jam lalu

Kriteria Kredit Macet UMKM yang Dihapus Prabowo

Prabowo menghapus kredit macet UMKM melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tertanggal 5 November 2024. Bagaimana teknisnya?

Baca Selengkapnya

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

10 jam lalu

Kata Ketua Kompolnas Mengenai Peningkatan Profesionalitas Polri

Ketua Kompolnas: Polri perlu didukung dalam profesionalismenya sesuai dengan rencana strategis Polri dan dalam koridor program prioritas pemerintah

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

12 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

12 jam lalu

Pengamat Ekonom UGM Sebut Pergantian Direksi Pertamina Diisi Politikus Membuka Peluang Korupsi

Penempatan orang partai di posisi penting sebagai direktur utama dan komisaris utama Pertamina akan menimbulkan konflik kepentingan.

Baca Selengkapnya

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

13 jam lalu

Profil Chatib Basri, Anggota DEN yang Pernah Setuju dengan Rencana Kenaikan Rasio Pajak Prabowo

Rekam jejak Chatib Basri, Komisaris Bank Mandiri dan XL Axiata yang kini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Ekonomi Nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

13 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Bakal Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Kalimantan Selatan

19 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Bakal Cetak Sawah 500 Ribu Hektare di Kalimantan Selatan

Pemerintahan Prabowo Subianto akan mencetak sawah baru seluas 500 ribu hektare di Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Orang-orang Dekat Prabowo Subianto Berupaya Menggembosi Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

1 hari lalu

Orang-orang Dekat Prabowo Subianto Berupaya Menggembosi Penuntasan Pelanggaran HAM Berat

Orang-orang dekat Prabowo Subianto diduga berada di balik upaya penggembosan penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya

Wujudkan Swasembada Pangan, Zulhas akan Sediakan 2 Juta Ton Beras hingga Akhir Tahun 2024

1 hari lalu

Wujudkan Swasembada Pangan, Zulhas akan Sediakan 2 Juta Ton Beras hingga Akhir Tahun 2024

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan akan menyediakan stok beras untuk mencukupi kebutuhan nasional sekurang-kurangnya sebesar 2 juta ton hingga akhir tahun 2024.

Baca Selengkapnya