Polisi: Penangkapan Kapal Equanimity atas Permintaan FBI

Jumat, 16 Maret 2018 07:42 WIB

Sejumlah laporan dan bukti foto menunjukkan bahwa The Equanimity digunakan oleh Low untuk mengadakan beberapa pesta mewah, termasuk yang dihadiri mega bintang Hollywood, Leonardo DiCaprio dan supermodel Miranda Kerr. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan pihaknya tidak tahu-menahu kasus di balik penangkapan kapal pesiar mewah Equanimity di Bali. Ia berujar, penangkapan kapal itu merupakan permintaan Federal Bureau of Investigation (FBI).

"Polri tidak tahu dan tak pernah tahu kalau kapal itu ada kaitannya dengan masalah di Malaysia," ucap Setyo saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Maret 2018.

Baca juga: Kabareskrim Bantah Penyidik Ambil Duit 1 M Ringgit di Kapal Mewah

Setyo menuturkan kapal Equanimity, yang berjenis pesiar, masuk ke Indonesia dalam rangka bertamasya dan menggunakan bendera Kepulauan Cayman. Setya mengatakan, saat mendapat permintaan dari FBI, polisi tidak tahu kapal itu terlibat skandal penyelewengan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB), lembaga investasi milik Malaysia.

Polisi menyita kapal Equanimity pada 28 Februari 2018. Sejak saat itu, kapal mewah tersebut nyaris tidak ke mana-mana. Equanimity menambatkan jangkarnya di sekitar 5 kilometer dari pesisir timur Desa Kelan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Advertising
Advertising

Majalah Tempo telah melakukan investigasi terkait dengan kapal yang diduga digunakan sebagai alat pencucian uang pengusaha Jho Low, orang dekat Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Hasil investigasi majalah Tempo telah terbit pada Jumat pekan lalu.

Setyo mengatakan pihaknya membantah tudingan bahwa polisi mau menahan kapal Equanimity karena ada uang RM 1 miliar di kapal tersebut.

"Saat penggeledahan, ada banyak orang, ada FBI, Polri. Dari pihak kapal juga ada," ucapnya.

Ia berujar, kerja sama dengan FBI dalam kasus penangkapan bukan sekali ini saja dilakukan. Setyo mengklaim ada memorandum of understanding (MoU) antara Polri dan FBI. Bahkan, dalam kasus Bom Bali dan bom di Kedutaan Besar Filipina, FBI dikatakan banyak membantu Polri.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

12 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

15 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

16 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

17 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

20 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

21 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya