Jika Jokowi-AHY di Pilpres, Begini Elektabilitasnya Versi Survei

Jumat, 9 Maret 2018 07:15 WIB

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, 7 Maret 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menemui sejumlah tokoh politik nasional, termasuk Presiden Joko Widodo. Mengenai pertemuannya dengan Jokowi, putra sulung SBY itu tidak membantah pertemuan diartikan sebagai pertemuan untuk membahas koalisi.

"Saya tidak akan memang bisa mematahkan spekulasi publik apalagi kalau sudah masuk ke ranah politik," ujar AHY di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Rabu, 7 Maret 2018.

Namun, AHY mengatakan tujuann utama pertemuan adalah untuk mengundang Jokowi menghadiri rapat pimpinan nasional Partai Demokrat. Pertemuan dengan tokoh lain juga diungkapkan AHY dalam rangka menyampaikan undangan tersebut. AHY telah bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca: Alasan AHY Undang Jokowi dan Wiranto ke Rapimnas Partai Demokrat

Rapimnas Partai Demokrat digelar salah satunya untuk persiapan menghadapi pilkada dan pemilu, termasuk pembahasan untuk mengajukan AHY maju di pilpres.

Advertising
Advertising

Dalam sejumlah survei, nama AHY beberapa kali muncul sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden. Kiprahnya saat maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta dinilai cukup menarik perhatian masyarakat. Sejumlah lembaga survei juga sempat membuat skenario jika AHY bersanding dengan Jokowi. Berapa besar elektabilitasnya?

Survei IndoBarometer menunjukkan jika Jokowi-AHY bisa mendapat elektabilitas 38,6 persen. Bahkan paling unggul dibandingkan skenario pasangan lain, misalnya Jokowi-Gatot Nurmantyo 38,4 persen, Jokowi-Ridwan Kamil 37,5 persen dan Jokowi-Tito Karnavian 37 persen. Survei ini dilakukan pada 1.200 responden di 34 provinsi dengan margin of error: 2,83 persen. Survei dilakukan pada 23-30 Januari 2018.

Baca: Pertemuan AHY dan Jokowi, Gerindra: Itu Hal Biasa

Dari Poltracking Indonesia pada waktu survei 7 Januari sampai 3 Februari 2018 menghasilkan Jokowi-AHY mendapat elektabiitas sebesar 43 persen, jika berhadapan dengan Prabowo Subianto-Anies Baswedan 30,9 persen. Skenario lainnya, Jokowi-AHY bisa mendapat 50,9 persen jika berhadapan dengan Gatot Nurmantyo-Anies Baswedan yang mendapat 13,1 persen. Survei ini dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 di 34 Provinsi. Margin of Error 2,83 persen dan dilaksanakan pada 27 Januari sampai 3 Februari 2018.

Sedangkan dari PolMark menghasilkan perolehan jika Jokowi bersanding dengan AHY mendapat elektabilitas sebesar 6,8 persen. Angka itu lebih besar jika dibandingkan dengan Jokowi-Sri Mulyani 3,2 persen, Jokowi-Muhaimin Iskandar 2,1 persen, atau Jokowi-Zulkifli Hasan 1 persen. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error 1,9 persen. Ada 2.600 responden yang melakukan survei pada 13-25 November 2017.

Populi Center juga melakukan survei serupa dalam rentang waktu dari 7 hingga 16 Februari 2018. Hasilnya, Jokowi-AHY memperoleh sebesar 50,8 persen jika berhadapan dengan Prabowo-Anies Baswedan yang memperoleh sebesar 27,8 persen. Survei dilakukan dengan multistage random sampling terhadap 1.200 responden dan margin of error 2,89 persen.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

8 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

8 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

8 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

10 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

11 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

11 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

12 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

13 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya