Novel Baswedan Belum Terima Panggilan Pemeriksaan dari Polda

Kamis, 8 Maret 2018 22:58 WIB

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat berbincang-bincang dengan awak media di kediamannya, Jalan Deposito, Nomor 8/T, Kelapa Gading, Jakarta, 27 Februari 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Istri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, Rina Emilda belum mendapatkan informasi apa pun terkait rencana Kepolisian Daerah Metro Jaya melakukan pemeriksaan ulang terhadap suaminya. Keterangan Novel akan digunakan untuk menambah berita acara pemeriksaan (BAP) sebelumnya.

"Belum tahu informasinya (soal BAP), masih di Singapura," kata Rina Emilda, saat dihubungi Tempo pada Kamis, 8 Maret 2018. Rina menjelaskan, ia sedang berada di Singapura menemani Novel berobat.

Baca: TGPF Novel Baswedan, Usmad Hamid: Perlu Kehendak Politik Kuat

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta meminta Novel agar bersedia memberikan lagi keterangannya terkait penyerangan yang dialaminya pada 11 April 2017. Nico mengatakan polisi akan memakai keterangan tersebut untuk berita acara pemeriksaan.

"Lebih baik, semua yang dia sampaikan ke media disampaikan ke polisi. Saya berharap, setelah sembuh, Novel mau di-BAP," katanya di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 7 Maret 2018.

Nico juga meminta sejumlah petunjuk yang Novel sampaikan ke pers disampaikan langsung ke penyidik, misalnya mengenai rekaman closed circuit television (CCTV) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang pernah disinggung Novel dalam sebuah acara televisi swasta.

Baca: Polisi Berharap Novel Baswedan Mau Diperiksa Lagi

Advertising
Advertising

Sehari sebelumnya, Novel menjelaskan selama kasusnya bergulir, dia hanya di-BAP sebanyak satu kali. Ia merasa, sudah membeberkan seluruh informasi terkait penyerangan dirinya itu dalam pemeriksaan polisi tersebut.

"Di BAP itu saya ditanya-tanya banyak, makanya jumlahnya sampai 9-10 lembar," kata Novel saat berkunjung ke kantor Tempo, Selasa, 6 Maret 2018.

Novel juga menjelaskan, saat ini dia merasa pengusutan kasusnya belum ada perkembangan yang memuaskan. Bahkan, terkait Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang diusulkan Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia, dia sudah tidak mengikuti perkembangannya lagi.

Menurut Novel Baswedan, TGPF yang nantinya memiliki fungsi memberi rasa aman kepada aparat pemberantas korupsi, merupakan kepentingan Presiden Joko Widodo. Sebab, Jokowi sendiri yang pernah berjanji akan memberantas korupsi di Indonesia. "Kalau itu (pembentukan TGPF) tidak dilakukan, berarti komitmen pemerintah dipertanyakan," kata dia.

Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

7 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

11 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

12 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

13 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

13 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

15 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

16 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

23 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya