Alasan Pemerintah Tak Jadikan Abu Bakar Baasyir Tahanan Rumah

Senin, 5 Maret 2018 21:27 WIB

Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir (tengah), tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSCM Kencana, Jakarta, 1 Maret 2018. Permintaan agar Baasyir dirawat dirumah sakit disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah tak menjadikan Abu Bakar Baasyir sebagai tahanan rumah. Alasannya agar ia tak menyebarkan ideologinya.

"Tidak bebas sebebas-bebasnya dan berinteraksi dengan siapapun, dan sebagainya, tetapi ada aturannya. Kemanusiaan juga dipertimbangkan, tapi aspek hukum atau perlakuan terhukum juga tadi dipertimbangkan," ujar Wiranto di kantornya seusai bertemu Presiden Jokowi, Senin 5 Maret 2018.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah berencana menjadikan Baasyir sebagai tahanan rumah. Pertimbangan pemerintah, kata dia, adalah atas dasar kemanusiaan.

Selain sebagai tahanan rumah, kata Ryamizard, ada opsi untuk memindahkan Baasyir dari Rumah Tahanan Gunung Sindur, Bogor ke Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Hukuman Baasyir Hanya Bisa Dikurangi dengan Grasi, Syaratnya...

Advertising
Advertising

Lebih lanjut Wiranto mengatakan, Baasyir akan dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan yang berada di dekat tempat ia tinggal.

"Keputusannya yang bersangkutan kita pindahkan saja ke rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan yang dekat dengan rumah bersangkutan yang dekat dengan kampung halaman yang bersangkutan," kata Wiranto.

Salah satu lokasi yang cocok menurut perkiraan Wiranto adalah di Klaten, Jawa Tengah.

Sebelum bertemu Jokowi, Wiranto sudah bertemu dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan membicarakan hal tersebut.

"Saya menghadap beliau (Presiden Jokowi) dan arahan beliau kita tetap mempertahankan atau masuk kepada konsep kemanusiaan. Kemanusiaan apa? Yang bersangkutan sudah cukup tua, menjalani hukuman cukup lama, dan kesehatan menurun tentunya orang tua ya. Tentunya harus dijaga supaya tetap sehat. Dari aspek keamanan juga kita tetap pertimbangkan," kata Wiranto.

Lebih lanjut Wiranto mengatakan pemindahan Baasyir akan dilakukan secepatnya. Baasyir merupakan narapidana terorisme. Abu Bakar Baasyir yang berusia sekitar 80 tahun dipenjara karena dinyatakan terbukti bersalah melakukan terorisme. Ia dihukum 15 tahun penjara sejak 2011. Awalnya ia dibui di Nusakambangan. Namun karena kondisi kesehatan yang menurun, ia dipindahkan ke Rumah Tahanan Gunung Sindur, Bogor.

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

16 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

13 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

38 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

38 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

44 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya