Jusuf Kalla: Beri Waktu Kepolisian Ungkap Kasus Novel Baswedan

Jumat, 2 Maret 2018 14:06 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi keterangan pers di Kantor Wapres, 19 Desember 2017. Tempo/Amirullah Suhada.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kepolisian perlu diberikan waktu untuk mengusut penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Dia meyakini kepolisian bekerja serius menyelesaikan kasus itu.

"Saya yakin kepolisian itu serius. (Polisi) harus diberikan waktu walaupun waktunya juga lama," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat, 2 Maret 2018.

Baca juga: Abraham Samad Desak Jokowi Segera Bentuk TGPF Novel Baswedan

Sejumlah pihak merasa kepolisian terlalu lama menyelesaikan kasus Novel. Tercatat, sudah 10 bulan lebih polisi mencoba mencari pelaku penyerangan terhadap Novel. Beberapa orang sempat ditangkap, tapi dilepaskan kembali lantaran tak terbukti bersalah.

Usul pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) pun mencuat. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat, koalisi masyarakat sipil, wadah pegawai KPK, dan mantan pemimpin KPK, Abraham Samad, kencang menyuarakan pembentukan tim tersebut.

Sejumlah masyarakat Indonesia juga telah menandatangani petisi online melalui situs Change.org. Saat ini, ada sekitar 65 ribu masyarakat yang meminta Presiden Joko Widodo segera membentuk TGPF.

Jusuf Kalla tak banyak menanggapi tentang desakan tersebut. "Yang penting, kepolisian serius karena pada intinya TGPF itu juga tentu bersama-sama dengan polisi," ujarnya. "Saya harap itu kepolisian serius juga betul-betul dapat diselesaikan," ucapnya.

Novel Baswedan disiram dengan air keras pada Sabtu, 11 April 2017. Dia diserang dua orang tak dikenal, yang mengendarai motor, setelah salat subuh di Masjid Al-Ikhsan, tak jauh dari rumahnya.

Air keras itu mengenai kedua mata Novel. Mata kirinya terkena siraman paling banyak sehingga mengalami kerusakan parah. Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, sesaat setelah diserang. Tak lama, dia kemudian dipindahkan ke Jakarta Eye Center di Menteng.

Kerusakan mata kirinya membuat Novel diterbangkan ke Singapura. Di sana, dia menjalani sejumlah operasi. Meski belum pulih, Novel memutuskan pulang ke Indonesia pada Kamis, 22 Februari 2018.

Novel mengatakan menyerahkan kebijakan pembentukan TGPF kepada Presiden Jokowi. "Pak Presiden tentu akan mengambil kebijakan yang terbaik," tuturnya saat berbincang-bincang dengan awak media di kediamannya, Jalan Deposito Nomor 8, Blok T, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 27 Februari 2018.

Novel Baswedan hanya berharap kasus penyerangan itu tidak dibiarkan begitu saja tanpa terungkap pelakunya. Jika tidak, kasusnya akan menjadi preseden buruk bagi pemberantasan korupsi.

DEWI NURITA

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

11 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

15 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

26 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

26 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

26 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

27 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

27 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya