SETARA Anggap The Family MCA Lebih Berbahaya Dibanding Saracen

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 Maret 2018 05:50 WIB

Direktur CyberCrime Mabes Polri Brigjend. Pol Fadil Imran (tengah) bersama Kasubdit 1 Dittipid Siber Bareskrim polri Kombes Pol. Irwan Anwar (kanan) memperlihatkan tersangka anggota kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, 28 Februari 2018. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Hendardi menilai kelompok Muslim Cyber Army lebih berbahaya daripada Saracen. MCA dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Cyber Muslim Defeat Hoax dan The Family Muslim Cyber Army (The Family MCA).

"Melihat personel dan pola gerakannya, kelompok MCA ini agak berbeda dengan Saracen yang memiliki struktur jelas dan motif ekonomi dominan," kata Hendardi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 1 Maret 2018.

Baca: Begini Perbedaan The Family MCA dengan Saracen

Menurut Hendardi, kelompok MCA tersebut lebih ideologis serta memiliki banyak sub-kelompok dan ribuan anggota di seluruh Indonesia dengan ikatan organisasi relatif cair. Karena itu, daya rusak kelompok ini lebih besar daripada Saracen.

Polisi baru-baru ini membongkar kelompok penyebar hoax, The Family MCA. Menurut Direktur Tindak Pidana Siber Mabes Polri Brigadir Jenderal Fadil Imran, kelompok ini berbeda dengan kelompok penyebar hoax Saracen yang sebelumnya sudah diringkus polisi. "Grup ini tidak seperti Saracen, tetapi secara sistematis jumlahnya banyak," ujarnya di Kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.

Menurut Fadil, MCA ini merupakan kelompok inti yang proses perekrutannya dengan cara baiat, yang beranggotakan 117 kelompok dengan enam orang admin.

Baca: Polisi: Karakteristik Kelompok Family MCA Mirip Saracen

Advertising
Advertising

Hendardi mengatakan praktik tersebut bukan hanya membahayakan kontestasi politik. "Tetapi yang utama adalah membelah masyarakat pro dan kontra tetang suatu konten informasi dan ini membahayakan bagi kohesi sosial kita," tuturnya.

Melalui grup The Family MCA, admin tersebut menyebarkan konten hoax berupa kebencian. Nantinya, konten tersebut akan disebar lagi oleh anggotanya ke grup yang lebih besar yaitu Cyber Muslim Defeat Hoax dan disebarkan secara masif di sosial media. Cyber Muslim Defeat Hoax beranggotakan ratusan ribu, dan dikelola oleh 20 orang admin.

Adapun Saracen adalah sebagai sindikat penyedia jasa konten kebencian di media sosial. Kelompok ini memanfaatkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang merebak menjelang hingga seusai pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

FADIYAH (Magang)

Berita terkait

Hari Ini, Facebook Hapus 108 Grup Jaringan Saracen

12 April 2019

Hari Ini, Facebook Hapus 108 Grup Jaringan Saracen

Facebook telah menghapus 78 akun, 34 halaman, 108 grup Facebook, dan 14 akun Instagram.

Baca Selengkapnya

Akun atau Grup Anda Lenyap? Ini Alasan Facebook Menghapusnya

12 April 2019

Akun atau Grup Anda Lenyap? Ini Alasan Facebook Menghapusnya

Penghapusan akun dan halaman Facebook dan Instagram melalui proses investigasi internal yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Penyebar Hoaks Pemilu

12 April 2019

Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Penyebar Hoaks Pemilu

Facebook kembali menghapus ratusan akun palsu yang menyebarkan hoaks pemilu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Saracen, Penebar Hoax yang Dikaitkan Abu Janda

9 Februari 2019

Perjalanan Kasus Saracen, Penebar Hoax yang Dikaitkan Abu Janda

Abu Janda menggugatkan Facebook karena mengaitkan ia dengan kelompok penebar kabar hoax Saracen.

Baca Selengkapnya

Ditutup Facebook, Akun Abu Janda Punya 500 Ribu Pengikut

9 Februari 2019

Ditutup Facebook, Akun Abu Janda Punya 500 Ribu Pengikut

Akun Facebook Abu Janda yang ditutup Facebook karena diduga terkait Saracen punya 500 ribu pengikut.

Baca Selengkapnya

Abu Janda Beri Waktu Facebook 4 Hari untuk Bersihkan Soal Saracen

9 Februari 2019

Abu Janda Beri Waktu Facebook 4 Hari untuk Bersihkan Soal Saracen

Abu Janda memberikan waktu empat hari kepada Facebook untuk membersihkan tudingan soal ia terlibat saracen.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Facebook soal Penutupan Akun Abu Janda terkait Saracen

9 Februari 2019

Penjelasan Facebook soal Penutupan Akun Abu Janda terkait Saracen

Facebook menyebut ada perilaku tidak umum pada akun Abu Janda, Dan terkait Saracen.

Baca Selengkapnya

Alasan Abu Janda Gugat Facebook: Dituduh Terkait Saracen

9 Februari 2019

Alasan Abu Janda Gugat Facebook: Dituduh Terkait Saracen

Abu Janda mengatakan tuduhan Facebook bahwa ia terkait kelompok penyebar hoax Saracen merugikan

Baca Selengkapnya

Abu Janda Ancam Gugat Facebook Rp 1 Triliun

9 Februari 2019

Abu Janda Ancam Gugat Facebook Rp 1 Triliun

Abu Janda berencana menggugat Facebook karena dikaitkan dengan Saracen.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Cerita Hoax Saracen dan Obor Rakyat

20 Oktober 2018

Saat Jokowi Cerita Hoax Saracen dan Obor Rakyat

Presiden Jokowi heran masih banyak hoax menjelang Pilpres. Ia pun menyinggung soal Obor Rakyat dan Saracen.

Baca Selengkapnya