Jika Ingin Pilih Cawapres Santri, Jokowi Harus Perhatikan Ini

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 11 Februari 2018 22:45 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersalaman dengan para pekerja saat meninjau Embung Sitiung di Nagari Sungai Duo, Sumatera Barat, 7 Februari 2018. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) menyatakan calon wakil presiden (cawapres) paling ideal untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi berasal dari kalangan santri. Kolaborasi ini akan menutupi kekurangan calon presiden itu.

Berdasarkan survei LSIN, Jokowi masih kurang religius dan rentan diserang isu SARA. Kedua isu ini berpotensi menggerus elektabilitas Jokowi yang tinggi seperti terlihat dalam berbagai survei jika tak ditangani, layaknya Pilkada DKI Jakarta 2017. "Kolaborasi dengan santri bisa jadi kunci kemenangan Jokowi," ujar Direktur LSIN Yasin Mohammad di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Ahad, 11 Februari 2018.

Baca juga: PPP Menyebut Romahurmuziy Belum Deklarasikan Diri Jadi Cawapres

Pakar Komunikasi Publik, Emrus Sihombing, mengatakan menggandeng kalangan santri sebagai cawapres bisa jadi solusi untuk menutupi kekurangan tersebut. Namun calonnya perlu memenuhi sejumlah kriteria.

"Tokoh santri yang dipilih harus moderat," kata Emrus. Tokoh tersebut harus menghargai pluralisme, mencintai Indonesia, dan sepakat dengan pancasila.

Advertising
Advertising

Emrus mengatakan pasangan yang dipilih Jokowi juga harus berintegritas. Saat ini Indonesia menghadapi tiga tantangan besar yaitu korupsi, narkoba, dan tindakan tidak produktif seperti hoax dan hate speech. "Jadi saya kira sosok santri ini harus yang sudah selesai dengan dirinya. Yang sudah transcedental," kata dia.

Direktur Eksekutif Vox Populi Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan kolaborasi dengan kalangan santri bisa menambah menguntungkan Jokowi. Dukungan dari segmen pemilih yang berbeda bisa menambah basis massa.

"Cawapres untuk Jokowi syaratnya harus punya irisan yang agak berbeda. Kalau segmen pemilihnya sama, tidak bisa mendongkrak perolehan suara," ujar Pangi.

Baca juga: Megawati Mulai Mencari Cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019

Dia mengatakan, Jokowi tetap harus mempertimbangkan sejumlah hal jika ingin menggandeng santri. Salah satunya adalah memastikan calon pasangannnya memiliki partai.

Tanpa dukungan partai, Pangi menilai prosesnya akan berat bagi Jokowi. Menurut dia partai bisa jadi sumber amunisi dana berkampanye. "Pilpres itu untuk permulaan saja Rp 14-15 triliun paling sedikit," kata dia.

Cawapres yang dipilih juga harus memiliki elektabilitas yang menjanjikan. "Faktor lain yang tidak bisa diremehkan adalah punya grass root yang kuat," ujar Pangi.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

59 menit lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

1 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

13 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

19 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

23 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya