Survei Instrat di Jawa Barat Soal Pilpres: Hary Tanoe Peringkat 3

Kamis, 8 Februari 2018 22:10 WIB

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Harry Tanoesoedibjo melakukan Konpers setelah mendaftarkan Partai Perindo ke Gedung KPU, Jakarta 9 Oktober 2017. Perindo menjadi partai politik yang pertama yang mendaftar di KPU dalam pemilu 2019 mendatang. Hary tanoe menjelaskan proses pendaftaran sudah di persiapkan sejak 3 bulan lalu. dalam rangka ulang tahun partai yang ketiga Hary mengklaim infrastruktur partainya sudah siap dari tingkat rantinghingga tingkat pusat. tak hanya itu Perindo juga mendaftarkan serentak seluruh DPP-nya ke KPU.Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Bandung - Survey Indonesia Strategic Institute (Instrat) dalam simulasi pemilihan gubernur Jawa Barat mendapati hasil survei untuk Partai Perindo dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) moncer. Nama Hary Tanoe bertengger di urutan tiga setelah Joko Widodo dan Prabowo yang berada di puncak jawaban responden pada pertanyaan terbuka untuk pilihan presiden.

“Sosialisasi massif yang dilakukan terus-menerus dalam rentang waktu yang cukup lama dengan jaringan televisinya ternyata berdampak signifikan di pikiran publik,” kata Social Analyst Instrat Adi Nugroho di Bandung, Kamis, 8 Februari 2018.

Baca juga: Stretegi Hary Tanoesoedibyo Dongkrak Elektabilitas Perindo

Adi mengatakan, survei soal partai politik dan pilihan presiden itu sengaja diselipkan dalam survei pemilihan gubernur Jawa Barat. “Sayang saja kalau tidak sekalian dilakukan. Pragmatis aja alasannya, siapa tahu suatu hari nanti menjelang 2019 survei ini bisa dipergunakan, minimal kita sudah punya trennya,” kata dia.

Kendati bertengger di urutan tiga dalam survei Instrat, elektabilitas Hary Tanoe terpaut jauh di bawah perolehan suara Jokowi dan Prabowo. Jokowi mengantongi 49,3 persen suara, dan Prabowo 41,2 persen suara, Hari Tanoe hanya memperoleh 2,7 persen. Tapi nama Hari Tanoe mengalahkan nama-nama yang sudah dikenal publik lama di antaranya Ridwan Kamil (2,2 persen), Ahmad Heryawan (1,2 persen), Gatot Nurmantyo (1 persen), Muhaimin Iskandar (0,5 persen). Jusuf Kalla, Ahok, dan Deddy Mizwar masing-masing 0,2 persen. SBY, Hatta Rajasa, Mahfud MD, Habieb Riziek, Dedi Mulyadi, Tuan Guru Bajang, serta Agus Harimurti Yudhoyono masing-masing 0,1 persen.

Posisi Hary Tanoe juga masih bertahan di posisi tiga saat pertanyaan tertutup atas pilihan presiden diajukan pada responden. Jokowi 24,6 persen dan Prabowo 21,9 persen masih berada di puncak, sementara Hary Tanoe memperoleh 3,4 persen. Namanya mengungguli di antaranya Ahmad Heryawan (2,8 persen), Gatot Nurmantyo (2,7 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,9 persen), Habib Rizieq Syihab (1,1 persen), Anis Baswedan (1 persen), serta Anis Mata (0,6 persen). Responden yang belum menentukan pilihan 40,1 persen.

Kendati demikian, Adi mengatakan, nama Hary Tanoe belum bisa masuk hitungan karena perolehan suaranya masih relatif kecil. “Angkanya relatif sama dengan misalnya Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan. Yang muncul di atas tetap dua besar Jokowi dan Prabowo. Angka peroleh Hary Tanoe belum terlalu signifikan, tapi punya indikasi awal,” kata dia.

Nama Partai Perindo juga mengungguli sejumlah partai politik lama saat responden ditanya soal partai yang berada di top of mind publik. PDIP berada di puncak dengan perolehan 26,6 persen, Partai Golkar 21,3 persen, Partai Demokrat 9,7 persen, Perindo 9,4 persen, Gerindra 7,6 persen, PPP 5,3 persen, PKS 5,1 persen, PKB 4,4 persen, Nasdem 2,3 persen, PAN 2 persen, Hanura 1,3 persen, PBB 0,9 persen, Berkarya 0,8 persen, Garuda 0,3 persen, PPPI 0,2 persen, Bhineka 0,1 persen.

Instrat juga melakukan simulasi partai politik yang akan dipilih responden jika pemilu digelar saat ini. Perindo kembali mengungguli sejumlah partai lama. PDIP masih berada di puncak dengan perolehan 24,2 persen, Golkar 21,1 persen, Partai Demokrat 10,8 persen, Gerindra 8,5 persen, Perindo 7,4 persen, PKS 7,2 persen, PKB 5,5 persen, PPP 4,7 persen, Partai Nasdem 2,3 persen, Hanura 1,6 persen, PAN 1,5 persen, PBB 0,3 persn, Bhineka 0,3 persen,serta Garuda 0,2 persen. Suara golput 4,2 persen dan responden yang belum menentukan pilihan 43,8 persen.

Adi mengatakan, hasil ini survei itu masih bisa berubah dinamis karena masih banyak respoden yang belum menentukan pilihan atas pilihan partai politik atau calon presiden. “Trennya memang terus meningkat. Ini mungkin karena sering ditayangkan di televisi. Anak-anak juga hafal pada marsnya,” kata dia.

Dia menduga, perolehan suara Hary Tanoe dan Perindo yang moncer itu karena karakteristik masyarakat Jawa Barat yang dipotret dalam survei itu mayoritas menonton televisi dalam durasi waktu yang relatif lama. “Makanya calon yang memiliki akses besar ke televisi, yang punya jaringan massif akan punya peluang lebih baik,” kata Adi.

Pada survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis 2 Februari 2018, Hary Tanoe tidak masuk dalam daftar nama calon penantang Jokowi di Pilpres 2019.

Berita terkait

Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, Bangga Bogor Street Festival Rangkum Kearifan Lokal

6 Februari 2023

Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, Bangga Bogor Street Festival Rangkum Kearifan Lokal

Angela Tanoesoedibjo menyatakan bangga terhadap gelaran festival budaya Bogor Street Festival yang merangkum kearifan lokal dalam acara Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Ada Donald Trump Junior, MNC Center Kebon Sirih Dijaga Ketat

12 Agustus 2019

Ada Donald Trump Junior, MNC Center Kebon Sirih Dijaga Ketat

Kunjungan anak pertama Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini berkaitan dengan undangan bos MNC Hary Tanoesoedibjo.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dikabarkan Melakukan Pertemuan Tertutup dengan Hary Tanoe

28 Juli 2018

Jokowi Dikabarkan Melakukan Pertemuan Tertutup dengan Hary Tanoe

Jokowi sudah lebih dulu menggelar pertemuan dengan ketua umum partai koalisi. Pertemuan berbalut jamuan makan malam itu dilakukan di Istana Bogor.

Baca Selengkapnya

Bakal Caleg Perindo Mulai Pesinetron hingga Anak Koruptor

17 Juli 2018

Bakal Caleg Perindo Mulai Pesinetron hingga Anak Koruptor

Selain Andi Arsyl, Perindo mendaftarkan Andi Tenri Natassa sebagai caleg. Tenri anak koruptor proyek pembangkit listrik di Papua, Dewie Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Diusulkan Cawapres Jokowi, Hary Tanoe: Jangan Terlihat Ambisius

31 Maret 2018

Diusulkan Cawapres Jokowi, Hary Tanoe: Jangan Terlihat Ambisius

Hary Tanoe berharap cawapres Jokowi yang dipilih bisa bekerja secara maksimal dan sepenuh hati.

Baca Selengkapnya

Periksa Hary Tanoe, Bawaslu Belum Simpulkan Kasus Iklan Perindo

20 Maret 2018

Periksa Hary Tanoe, Bawaslu Belum Simpulkan Kasus Iklan Perindo

Setelah memeriksa Ketua Perindo Hary Tanoe, Bawaslu belum bisa menyimpulkan ihwal kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Soal Iklan Perindo, Hary Tanoe: Sudah Saya Jelaskan

20 Maret 2018

Diperiksa Bawaslu Soal Iklan Perindo, Hary Tanoe: Sudah Saya Jelaskan

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe enggan berkomentar banyak setelah diperiksa Bawaslu soal dugaan pelanggaran kampanye.

Baca Selengkapnya

Soal Iklan Perindo, Bawaslu Akan Minta Klarifikasi Hary Tanoe

13 Maret 2018

Soal Iklan Perindo, Bawaslu Akan Minta Klarifikasi Hary Tanoe

Bawaslu juga akan melakukan pemanggilan terhadap stasiun televisi dan KPI berkaitan dengan penayangan iklan Partai Perindo.

Baca Selengkapnya

Hary Tanoe: Aplikasi Digital Berbasis Bisnis Kurangi Tenaga Kerja

1 November 2017

Hary Tanoe: Aplikasi Digital Berbasis Bisnis Kurangi Tenaga Kerja

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo meminta pemerintah berhati-hati mengatur aplikasi digital berbasis bisnis karena bisa mengurangi tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Stretegi Hary Tanoesoedibyo Dongkrak Elektabilitas Perindo

9 Oktober 2017

Stretegi Hary Tanoesoedibyo Dongkrak Elektabilitas Perindo

Hary Tanoesoedibyo yakin elektabilitas artai Persatuan Indonesia (Perindo) bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya