JK Dukung Rekonsiliasi Eks Napi Terorisme dan Keluarga Korban

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 6 Februari 2018 18:24 WIB

Wakil Presiden (Wapres) yang juga ketua Dewan Pengarah INASGOC 2018 Jusuf Kalla yang didampingi Ketua Pelaksana Asian Games 2018 Erick Thohir, CdM kontingen Indonesia di Asian Games 2018 Komjen Pol Syafruddin dan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto berbincang dengan seorang operator saat meninjau ruang pengendali operasi utama (MOC) Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Jakarta, 31 Januari 2018. Ruang MOC akan menjadi pusat kontrol seluruh kegiatan terkait Asian Games 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk mempertemukan mantan narapidana terorisme dengan keluarga korban.

"Ya, supaya mantan napi terorisme tuh melihat dengan jelas korbannya apa," kata pria yang akrab disapa JK itu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.

Baca juga: Kemenkopolhukam Akan Pertemukan Bekas Teroris dengan Korban

JK menjelaskan, para mantan napi terorisme perlu bertemu dengan keluarga korban agar memahami bahwa tindakan mereka membuat orang lain kehilangan keluarganya. "Karena di pikiran mereka kadang-kadang, oh, melawan ingin ngebom orang asing. Tentu mengebom orang asing sama salah. Semua salah. Tapi, jangan lah menyebabkan orang kehilangan keluarganya," ujar JK.

Menkopolhukam Wiranto sebelumnya berencana membuka rekonsiliasi antara mantan narapidana terorisme dengan keluarga korban. Pertemuan itu dimaksudkan agar bekas narapidana bisa menyampaikan maaf kepada keluarga korban.

Advertising
Advertising

Pertemuan dijadwalkan pada akhir Februari 2018. Menurut Wiranto, mantan narapidana yang akan dipertemukan adalah yang telah dibina dan mau bekerjasama dengan pemerintah.

Baca juga: Idrus Marham:: Pemerintah Akan Bantu 60 Keluarga Eks Teroris

Wiranto menuturkan dunia internasional mengapresiasi langkah-langkah pemerintah Indonesia yang telah melakukan pencegahan perkembangan terorisme secara manusiawi. Pemerintah akan melakukan deradikalisasi para pelaku terorisme dari hulu ke hilir.

Adapun Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, ada sekitar 150 orang bekas terpidana teroris yang akan dipertemukan dengan korban. Sebanyak 150 orang itu telah mendapatkan pembekalan dan pembinaan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

37 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

37 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya