Pernyataan Sultan Soal Baksos Gereja, Kiai Muhaimin: Disorientasi

Minggu, 4 Februari 2018 05:10 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman, Kiai Haji Abdul Muhaimin menyebut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengalami disorientasi ihwal Yogyakarta sebagai kota multikultur.

Kiai Muhaimin mengkritik keras Sultan yang menyatakan pengemasan bakti sosial Gereja Santo Paulus Pringgolayan, Bantul kurang tepat karena mengatasnamakan gereja. Pernyataan itu, kata Muhaimin menggambarkan Sultan kehilangan orientasi terhadap Yogyakarta yang selama ini punya julukan Jogja berhati nyaman atau Jogja city of tolerance. “Sultan disorientasi terhadap eksistensi Yogyakarta secara faktual maupun historis,” kata Muhaimin kepada Tempo ditemui di Pondok Pesantren Putri Nurul Umahat, Prenggan, Kotagede, Jumat, 2 Februari 2018.

Baca: Pernyataan Sri Sultan soal Baksos Gereja Dianggap Bermasalah

Muhaimin merupakan satu di antara tokoh yang mengusung nilai-nilai toleransi antar-umat beragama. Ia merupakan salah satu di antara tokoh yang menginisiasi Jogja city of tolerance. Sebutan Jogja berhati nyaman tergerus dengan maraknya aksi intoleransi dalam beberapa tahun terakhir. Yogyakarta dikenal dengan masyarakatnya yang heterogen sebagai miniatur Indonesia.

Organisasi masyarakat yang melakukan aksi intoleransi, kata Muhaimin merupakan kalangan yang membajak Islam. Dia menyebut kelompok-kelompok itu tidak punya pengetahuan atau kapasitas yang cukup tentang Islam. Mereka melakukan penyimpangan terhadap konsep agama Islam yang ramah dan menghargai pluralisme. “Mereka terjebak pada simbolisme agama dan kehilangan substansi Islam,” kata Muhaimin.

Ia juga menyentil polisi yang kalah dengan kelompok-kelompok intoleran. Padahal, negara punya alat yang cukup untuk mengatasi mereka. Bila polisi tegas, maka kelompok-kelompok itu akan jera dan tidak mengulangi aksinya. Muhaimin mengamati orang-orang yang melakukan aksi intoleransi kebanyakan orang yang sama. Aksi-aksi intoleran lainnya sebelumnya juga banyak terjadi di Bantul.

Baca: Baksos Gereja Ditolak Ormas, MUI: Bukan karena Anti-Kristiani

Advertising
Advertising

Kelompok-kelompok ini sekarang semakin banyak menyusup ke kampung-kampung,. Dampaknya adalah persekusi yang bisa menimpa siapa saja dan mengoyak keberagaman dalam masyarakat. “Mereka jumlahnya kecil dan membajak Islam,” kata Muhaimin.

Bakti Sosial Gereja Santo Paulus itu batal digelar pada Selasa 30 Januari 2018. Baksos tersebut digelar setelah pada Ahad pagi, 28 Januari 2018 sejumlah pemuda masjid dan organisasi masyarakat yang mengatasnamakan umat Islam menolak baksos tersebut dengan alasan kristenisasi.

Semula bakti sosial akan berlangsung di rumah Kasmijo, Kepala Dusun Jaranan, Banguntapan. Kegiatan itu rangkaian peringatan 32 tahun berdirinya gereja sekaligus peresmian paroki dari paroki administratif menjadi paroki mandiri.

Namun, Ahad pagi, 28 Januari 2018, sejumlah pemuda masjid dan ormas yang mengatasnamakan Islam mendatangi bakti sosial yang baru akan dimulai pagi itu. Di antaranya Front Jihad Islam (FJI), Forum Umat Islam (FUI) dan Majelis Mujahidin Indonesia. Demi menjaga suasana dan pertimbangan keamanan, panitia gereja membatalkan bakti sosial.

Mereka menolak bakti sosial dengan alasan kristenisasi dan meminta panitia gereja memindahkan kegiatan itu di gereja. Ada sekitar 50 orang dari ormas yang datang, di antaranya FJI. "Kami datang membantu aparat supaya tidak terjadai konflik horizontal. Baksos seharusnya dilakukan di gereja," kata Komandan FJI ketika dihubungi melalui sambungan telepon.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

6 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

23 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

1 hari lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

6 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

15 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

19 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

20 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

20 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya