Penganiayaan Ulama, Aher Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Jumat, 2 Februari 2018 23:24 WIB
INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengungkapkan rasa belasungkawanya atas terjadinya penganiayaan terhadap dua orang ustadz di Jawa Barat. “Saya sangat prihatin akan kejadian ini dan meminta kepada pihak berwenang segera mengusut secara tuntas. Mudah-mudahan tidak ada unsur apa pun, murni kejadian musibah,” ujarnya di Gedung Sate Bandung, Jumat, 2 Februari 2018.
Aher, sapaan akrab Gubernur, mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan deteksi dini agar kejadian serupa tak terulang. “Kita meyakini bahwa provinsi ini adalah provinsi yang toleran, aman dan kondusif, terutama jika dikaitkan dengan pilkada. Alhamdulillah, selama hampir 10 tahun saya menjabat, pilkada di Jawa Barat tidak ada gesekan yang berarti, tidak ada kekerasan fisik, tidak ada persoalan yang berat. Kalaupun ada sengketa, kita semua menjadi saksi sejarah sengketa tersebut berakhir di Mahkamah Konstitusi,” katanya.
Aher meyakini peristiwa penganiyaan itu bukan pertanda bahwa keamanan Jabar terancam. “Jika ada yang mengkhawatirkan bahwa peristiwa ini adalah sebagai upaya gangguan pada pesta demokrasi, maka itu masih sangkaan dan gambaran buruk yang tidak pernah terjadi. Insya Allah, Jabar masih tetap Jabar yang aman, kondusif, tanpa gangguan yang berarti. Mudah-mudahan ini murni kejadian musibah, bukan kejadian dengan latar belakang selain musibah,” ucapnya.
Gubenur juga menegaskan waspada bukan berarti takut. “Tetapi karena kita sayang dan cinta Jabar sebagai bagian dari NKRI, karena menjaga dan menjamin Jabar aman, Insya Allah Indonesia aman,” kata Aher.
Sebelumnya diberitakan, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka Kabupaten Bandung KH Umar Basri, dianiyaya usai salat dan berzikir di Masjid Al Hidayah, Kampung Satinong RT 03/01, Desa Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu, 27 Januari 2018. Umar Basri dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa penganiayaan tokoh agama terjadi lagi dan menimpa Komandan Brigade Pengurus Pusat Persis, Prawoto di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis pagi, 1 Februari 2018.
Prawoto meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Kedua tersangka pelaku penganiayaan kini telah diamankan pihak berwenang. (*)