Gaduh Usul Plt Gubernur dari Polri: Jokowi: Banyak Suudzon Dulu

Rabu, 31 Januari 2018 11:46 WIB

Presiden Jokowi mengunjungi rumah sakit yang dikelola Indonesia di kamp pengungsian Rohingya Jamtoli di Cox's Bazar, Bangladesh, 28 Januari 2018. Presiden didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno Marsudi, Mendag Enggartiasto Lukita, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan kegaduhan soal wacana Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengusulkan pejabat tinggi Polri menjadi penjabat gubernur lantaran banyak yang berprasangka buruk. Padahal, kata dia, belum tentu hal itu benar-benar terjadi.

"Karena banyak yang berprasangka dulu, suudzon dulu. Padahal belum tentu suratnya sampai ke saya," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.

Baca:
Perludem: Plt Gubernur dari Polri Melanggar UU ...
Pro dan Kontra Jenderal Polisi Jadi Plt Gubernur

Jokowi menjelaskan hingga saat ini surat usulan dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo belum masuk ke mejanya. "Nanti, kalau sudah masuk meja, baru saya jawab. Belum masuk kok.” Oleh karena itu Presiden enggan berkomentar.

“Jangan-jangan gak masuk ke meja saya, sudah ribut saja." Presiden menuturkan pada dasarnya penunjukan perwira tinggi Polri menjadi penjabat gubernur adalah hal yang biasa. Bahkan sudah pernah ada pengalaman-pengalaman sebelumnya. "Kenapa sekarang ramai? itu saja pertanyaan saya,” ujar Presiden.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berencana mengusulkan Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal M. Iriawan mengisi kursi gubernur Jawa Barat yang kosong saat Gubernur Ahmad Heryawan habis masa jabatannya. Selain Iriawan, Tjahjo menunjuk pula Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Martuani Sormin sebagai penjabat Gubernur Sumatera Utara.

Baca juga:
Jendral Polisi Jadi Plt Gubernur, Tjahjo Kumolo ...
IPW: Ide Tjahjo Jadikan Pejabat Polri Plt ...

Advertising
Advertising

Penunjukan ini menuai kritik. Netralitas Polri dipermasalahkan lantaran di Jawa Barat terdapat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian RI Inspektur Jenderal Anton Charliyan yang maju sebagai calon wakil gubernur diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai asal Tjahjo dan Jokowi.

Beberapa organisasi juga mempermasalahkan usul Tjahjo. Di antaranya Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) yang meminta Mendagri membatalkan penunjukan penjabat gubernur dari Polri. "Kami meminta Menteri Dalam Negeri tidak melanjutkan rencana menunjuk polisi sebagai penjabat gubernur di Jawa Barat dan Sumatera Utara." Peneliti Perludem Fadli Ramadhanil menyampaikannya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.

Perludem menyatakan penunjukan perwira polisi sebagai penjabat gubernur melanggar dua undang-undang, UU Pilkada dan UU Kepolisian. Presiden Jokowi diminta untuk menolak usul itu.

AHMAD FAIZ | ANTARA

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

5 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

5 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

6 jam lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

6 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

7 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

8 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

9 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

9 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya