Buya Syafii: Indonesia Berjibun Politisi Instan Bermental Duafa

Sabtu, 27 Januari 2018 13:45 WIB

Ahmad Syafii Maarif. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syaafii Maarif atau Buya Syafii mengkritik keras anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang malas membaca sejarah Indonesia dan bermental korup. Minimnya literasi itu menghasilkan politisi instan.

“Indonesia minim negarawan dan berjibun politisi instan. Mental mereka korup dan itu mental dhuafa,” kata Buya Syafii dalam pidato kebudayaan bertema Tradisi Kebangsaan untuk merayakan 1 tahun Sanggar Maos Tradisi di Sleman, Jumat malam, 26 Januari 2018.

Baca juga: Pilkada 2018, Buya Syafii: Penggunaan Sentimen SARA, Tindakan Primitif

Berbagai rangkaian acara digelar pada 24-27 Januari untuk merespons isu kebangsaan, pluralisme, dan identitas di tempat yang sama. Di antaranya pameran lukisan, pentas tari, pantomim Jemek Supardi, shalawatan Gusdurian, pidato kebangsaan oleh Pratikno, diskusi bersama Direktur Lembaga Survei Indnesia (LSI) Dodi Ambardi, dan bincang ringan tentang demokrasi dan keadilan ekonomi bersama Faisal Basri.

Mental korup yang dimaksud Buya Syafii adalah politisi menjadikan politik sebagai mata pencaharian. Ia memberikan nasehat sebelum terjun ke politik, para politisi hendaknya secara ekonomi dalam rumah tangganya sudah mapan lebih dahulu.

Ihwal politisi instan miskin literasi itu, kata dia, muncul buah dari nilai-nilai demokrasi yang mati suri. Demokrasi dibunuh sejak demokrasi terpimpin era Presiden Soekarno hingga muncul reformasi. Hasilnya adalah tidak adanya pemimpin alternatif, politisi instan yang tidak siap, dan jauh dari sikap negarawan.

Dia menggambarkan suasana politik Indonesia yang kumuh dan ketimpangan sosial yang tajam. Segelintir pengusaha besar menikmati kekayaan dengan aset miliaran rupiah. Para politisi, kata Buya Syafii, tidak menjalankan pedoman negara, sila kelima Pancasila yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dan Undang-Undang Dasar selama ini hanya dipakai sebagai slogan dalam upacara.

Ia berpesan kepada politisi agar kembali membaca literatur sejarah Indonesia. Perlu usaha keras dan kesabaran membaca literatur sejarah secara berulang-ulang. Dia mencontohkan tokoh politik Indonesia yang punya idealisme, seperti Agus Salim, Sukarno, dan Hatta. Agus Salim yang membawa idealisme sepanjang hidupnya menderita hingga ajal menjemputnya. Bung Karno orator terbesar abad 20.

Para pendiri bangsa, seperti Agus Salim, Sukarno, Hatta melahap buku-buku sejarah dan tokoh-tokoh penting. Sukarno dan Hatta misalnya membaca dengan tekun tentang sosialisme dan liberalisme. Ia menyarankan kalangan muda untuk mau membaca buku di era banjir media sosial untuk memahami nilai-nilai filosofis. “Baca kembali Tan Malaka, pemikirannya Hatta, Ali Sastroamidjojo, dan Sutan Syahrir. Jadilah intelektual dan aktivis yang membumi,” kata Buya Syafii.

Berita terkait

Pernah Jadi Sekretaris Buya Syafii, Ini Profil Ketum PP Muhammadiyah 2 Periode Haedar Nashir

21 November 2022

Pernah Jadi Sekretaris Buya Syafii, Ini Profil Ketum PP Muhammadiyah 2 Periode Haedar Nashir

Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Sebelumnya, ketika Buya Syafii menjabat sebagai Ketum PP Muhammadiyah, Haedar pernah menjabat sebagai sekretaris.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Sarat Perkara

20 November 2022

Piala Dunia 2022 Sarat Perkara

Piala Dunia 2022 dibuka malam ini di Al Khor, Qatar.

Baca Selengkapnya

Maarif Institute Menggelar Kegiatan Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif

7 Oktober 2022

Maarif Institute Menggelar Kegiatan Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif

Maarif Institute bersiap menggelar Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif pada Oktober 2022 hingga Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Pemakaman Husnul Khotimah Muhammadiyah Peristirahatan Akhir Buya Syafii Maarif

3 Juni 2022

Pemakaman Husnul Khotimah Muhammadiyah Peristirahatan Akhir Buya Syafii Maarif

Buya Syafii Maarif memilih dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah, Kulon Progo, DIY padahal punya hak dimakamkan di TMP Kalibata.

Baca Selengkapnya

Politikus Partai Ummat Ungkap Alasan Amien Rais Tak Hadiri Pemakaman Buya Syafii

31 Mei 2022

Politikus Partai Ummat Ungkap Alasan Amien Rais Tak Hadiri Pemakaman Buya Syafii

Selain Amien Rais, perwakilan keluarga mantan Ketua MPR itu juga tak nampak saat Buya Syafii disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman.

Baca Selengkapnya

Serangan Jantung Buya Syafii Maarif, Apa Gejala dan Sebab Gangguan Jantung ini?

29 Mei 2022

Serangan Jantung Buya Syafii Maarif, Apa Gejala dan Sebab Gangguan Jantung ini?

Buya Syafii Maarif meninggal karena serangan jantung, Jumat lalu. Apa sebab dan gejala gangguan jantung seperti itu?

Baca Selengkapnya

Kagumi Syafii Maarif, Khofifah Analogikan Ikan di Air Laut

28 Mei 2022

Kagumi Syafii Maarif, Khofifah Analogikan Ikan di Air Laut

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa takziah ke kediaman almarhum Syafii Maarif di Kabupaten Sleman.

Baca Selengkapnya

Buya Syafii Maarif Pernah Minta Keseriusan Jokowi dan Menkes Tangani Pandemi

28 Mei 2022

Buya Syafii Maarif Pernah Minta Keseriusan Jokowi dan Menkes Tangani Pandemi

Buya Syafii Maarif pernah meminta keseriusan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dalam menangani pandemi Covid-19

Baca Selengkapnya

Buya Syafii Maarif Pernah Ingatkan Jangan Pilih Pimpinan KPK yang Bermasalah

28 Mei 2022

Buya Syafii Maarif Pernah Ingatkan Jangan Pilih Pimpinan KPK yang Bermasalah

Buya Syafii Maarif pernah menyampaikan masukan saat KPK sedang menggelar seleksi calon pimpinan yang baru.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PGI Berharap Kelak Buya Syafii Maarif Dianugerahi Gelar Pahlawan

28 Mei 2022

Ketua Umum PGI Berharap Kelak Buya Syafii Maarif Dianugerahi Gelar Pahlawan

Ketua Umum PGI Gomar Gultom memohon Presiden untuk mengajak masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan pada Buya Syafii Maarif

Baca Selengkapnya