Daoed Joesoef dan Cerita NKK BKK Jilid II yang Belum Selesai

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 25 Januari 2018 06:27 WIB

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Daoed Joesoef. dok TEMPO/Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta – Menantu mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Daoed Joesoef, Bambang Pharmasetiawan, menceritakan ada gagasan mertuanya yang belum selesai hingga meninggal di usia 91 tahun. Ia menyebut Daoed Joesoef belum menyelesaikan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) Jilid II, lanjutan dari kebijakan yang pernah dikeluarkannya ketika menjabat sebagai Mendikbud di era Presiden Soeharto.

“Ada yang belum selesai, yakni NKK/BKK Jilid II. Mungkin konsep itu sampai sekarang masih berserakan di perpustakaannya,” kata Bambang di rumah duka, Jalan Bangka VII Dalam, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Januari 2018.

Kebijakan NKK BKK berlaku resmi setelah Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan era Soeharto, mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus. Ini menyebabkan kampus menjadi kawasan steril dari aktivitas politik. Dengan SK itu, mahasiswa tidak boleh melakukan kegiatan bernuansa politik.

Baca: Daoed Joesoef, Menulis Dua Buku di Usia Senja

Kebijakan NKK/BKK muncul setelah peristiwa mahasiswa yang berhasil menumbangkan Orde Lama pimpinan Presiden Soekarno. Organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), tumbuh subur.

Advertising
Advertising

Mahasiswa pun kerap berunjuk rasa mengkritik pemerintah. Misalnya, mahasiswa mengkampanyekan golongan putih pada Pemilu 1971, setelah pemilu dianggap tidak lagi berjalan jujur dan adil. Aksi mahasiswa semakin meluas saat pemerintah akan membangun Taman Mini Indonesia Indah pada 1973. Hingga puncaknya terjadi pada protes mahasiswa terhadap dominasi modal asing di Indonesia pada 15 Januari 1974. Peristiwa Malapetaka 15 Januari atau Malari itu bertepatan saat Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka mengunjungi Ibu Kota.

Bambang menceritakan, sejak awal Daoed sudah sadar akan resiko kebijakannya itu. Dia sudah tahu sejak awal jika kebijakan melarang politik masuk kampus itu akan menuai banyak kontroversi. “Bapak sangat sadar akan itu, tapi dia orang yang visioner dan konsisten,” kata dia.

Baca: Sahabat Daoed Joesoef Jelaskan Kontroversi NKK BKK di Orde Baru

Sebagai orang terdekat Daoed Joesoef, kata Bambang, dia pun mengaku sulit memahami pemikiran Daoed. Untuk memahami tulisan-tulisan Daoed misalnya, dia harus membaca ulang dua hingga tiga kali. “Tulisan beliau itu filosofis, harus mengernyitkan dahi dulu baru mengerti,” kata dia.

Bambang mengatakan, suatu kali ada Ketua Dewan Mahasiswa yang begitu menolak gagasan NKK/BKK dan sempat dinon-aktifkan dari jabatannya karena kebijakan Daoed. Lalu, beberapa tahun kemudian bertemu secara tidak sengaja di pasar ikan. “Dia berkata pada Pak Daoed, You are right, and I am wrong,” ujar Bambang.

Berita terkait

HUT ke-50 CSIS, Jokowi Berharap Bisa Terus Memperkaya Wawasan Publik

27 Oktober 2021

HUT ke-50 CSIS, Jokowi Berharap Bisa Terus Memperkaya Wawasan Publik

Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin hadir dalam perayaan ulang tahun ke-50 Centre for Strategic and International Studies atau CSIS.

Baca Selengkapnya

Sahabat Daoed Joesoef Jelaskan Kontroversi NKK BKK di Orde Baru

24 Januari 2018

Sahabat Daoed Joesoef Jelaskan Kontroversi NKK BKK di Orde Baru

Daoed Joesoef kerap resah dengan mahasiswa yang selalu dicekoki politik praktis dan kerap berbeda pendapat, tapi terkadang tidak masuk akal.

Baca Selengkapnya

Murid Daoed Joesoef: Sri Mulyani itu Produk Sukses NKK BKK

24 Januari 2018

Murid Daoed Joesoef: Sri Mulyani itu Produk Sukses NKK BKK

Kebijakan NKK/BKK dikeluarkan Daoed Joesoef ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Soeharto

Baca Selengkapnya

Daoed Joesoef Dimakamkan Secara Militer di Bogor

24 Januari 2018

Daoed Joesoef Dimakamkan Secara Militer di Bogor

Daoed Joesoef meninggal dunia pada usia 91 tahun karena sakit jantung yang telah lama dideritanya.

Baca Selengkapnya

Daoed Joesoef dan Cerita di Balik Buku Emak

24 Januari 2018

Daoed Joesoef dan Cerita di Balik Buku Emak

Daoed Joesoef menuliskan kenangannya bersama sang ibu dalam buku berjudul Emak.

Baca Selengkapnya

Obituari Daoed Joesoef, Irama Mesin Ketik dan Bertamu

24 Januari 2018

Obituari Daoed Joesoef, Irama Mesin Ketik dan Bertamu

Daoed Joesoef pernah suatu ketika malas menerima tamu. Ternyata dia sibuk merampungkan bukunya.

Baca Selengkapnya

Detik-detik sebelum Daoed Joesoef Meninggal

24 Januari 2018

Detik-detik sebelum Daoed Joesoef Meninggal

Jenazah Daoed Joesoef dimakamkan di Pemakaman Giri Tama, Bogor, siang ini.

Baca Selengkapnya

Daoed Joesoef Meninggal, Jusuf Kalla dan Anies Baswedan Melayat

24 Januari 2018

Daoed Joesoef Meninggal, Jusuf Kalla dan Anies Baswedan Melayat

Pantauan Tempo, Wapres Jusuf Kalla dan Anies Baswedan datang bersama ke rumah duka Daoed Joesoef pukul 10.00.

Baca Selengkapnya

Daoed Joesoef, Menulis Dua Buku di Usia Senja

24 Januari 2018

Daoed Joesoef, Menulis Dua Buku di Usia Senja

Tulisan Daoed Joesoef, kata Bambang, sangat sesuai dengan kepribadian mantan menteri pendidikan itu. "Bapak itu sangat tegas," ujar menantunya itu.

Baca Selengkapnya

Wapres JK Akan Melayat ke Rumah Duka Daoed Joesoef

24 Januari 2018

Wapres JK Akan Melayat ke Rumah Duka Daoed Joesoef

Jenazah Daoed Joesoef akan dimakamkan di TPU Giri Tama, Bogor, siang ini.

Baca Selengkapnya