Cegah Gizi Buruk Terulang, Pemprov Papua Harus Rehab Permukiman

Reporter

Friski Riana

Rabu, 24 Januari 2018 08:15 WIB

Menteri Sosial Idrus Marham, Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge, Gubernur Papua Lukas Enembe, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal purnawirawan Moeldoko, dab Bupati Kabupaten Asmat Elisa Kambu usai bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas penanganan gizi buruk dan campak, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 23 Januari 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Bogor - Bupati Asmat, Papua, Elisa Kambu, menyatakan siap memenuhi perintah Presiden Joko Widodo agar memperbaiki permukiman masyarakat untuk mencegah meluasnya wabah campak dan gizi buruk. "Kami akan membenahi distrik atau kampung tempat mereka tinggal," kata Elisa setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 23 Januari 2018.

Elisa berujar, Presiden memberikan arahan kepada kepala daerah yang hadir dalam pertemuan itu agar target penyelesaiannya tidak hanya menyangkut campak. Tapi upaya selanjutnya adalah memperbaiki ketahanan pangan, pelayanan dasar, infrastruktur, dasar kesehatan, dan perumahan masyarakat. "Ini akan menjadi fokus pemerintah ke depan," ucapnya.

Baca:
Gizi Buruk dan Campak di Asmat, Jokowi Minta...
Jokowi Minta Pemda Asmat Perhatikan Masalah Gizi Buruk...

Upaya jangka pendek yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Asmat bersama kementerian dan lembaga terkait adalah melakukan operasi bersama. Ada tiga hal yang sudah dikerjakan, yaitu mengobati campak dan gizi buruk, melakukan vaksin untuk anak usia 0-14 tahun, serta menyiapkan rencana pasca-penanganan campak, seperti pendampingan dan pembinaan pasien gizi buruk.

Elisa menargetkan penyelesaian masalah campak dalam satu bulan. Dia mengaku sudah menyisir 187 dari 224 kampung untuk mencari anak-anak yang terkena wabah. Anak-anak yang terkena wabah segera dibawa ke kota untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih baik.

Baca juga: Gizi Buruk di Asmat, Kemenkes Beri Penyuluhan...

Advertising
Advertising

Hingga kini, korban gizi buruk di Asmat, Papua, tercatat mencapai 90 jiwa. Dari jumlah itu, 69 di antaranya meninggal dunia. Sebanyak 65 jiwa juga terkena campak dengan empat orang di antaranya juga mengalami gizi buruk. Elisa memastikan jumlah korban itu mulai berkurang karena sudah ada upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan pusat.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

13 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya