TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah daerah di Papua memperhatikan masalah kesehatan masyarakatnya. Ini disebabkan masyarakat di wilayah itu sering terjadi kejadian luar biasa di Kabupaten Asmat. Gizi buruk plus campak memakan puluhan korban jiwa anak-anak.
"Seharusnya Pemda juga terus melihat, karena ini daerah-daerah itu, Asmat, di Nduga itu memang sering kajadian-kejadian penyakit seperti itu," kata Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 14 Januari 2018.
Baca: Kemenkes Minta Pemerintah Daerah Atasi Persoalan Gizi Anak
Jokowi mengatakan ini terkait meninggalnya 24 anak di wilayah Asmat, Papua. Mereka terkena campak dan gizi buruk dalam beberapa bulan terakhir. Mereka meninggal karena keterlambatan penanganan medis. Belasan anak kini masih dirawat di rumah sakit setempat dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan.
Jokowi berharap Pemda sebagai pihak yang terdekat selalu memantau dan melihat kondisi masyarakat yang diperkirakan terjangkit penyakit atau gizi buruk. Meskipun demikian, ujar Jokowi, Kementerian Kesehatan telah mengirim tim beberapa minggu lalu.
Dia mengakui masalah kesehatan di Papua antara lain disebabkan medan yang berat. "Contoh di Nduga saja, siapa yang pernah ikut saya ke Nduga. Baru ke Wamena saja empat hari," kata Jokowi.
Baca juga: Jumlah Anak Penderita Gizi Buruk di Kalimantan Tengah Tinggi
Hal yang sama juga terjadi untuk menuju wilayah Asmat. Perjalanan harus melawati rawa-rawa dengan mengunakan perahu boat dengan waktu tempuh 2-3 jam. "Untuk biaya ada Rp 3-4 juta. Ini sebuah kendala yang memang sangat menghambat," ujar Jokowi.
Sulitnya akses inilah juga menyulitkan tim dari Kemenkes yang mulai bergerak sejak September tahun lalu. Tim itu membawa logistik, antara lain makanan tambahan itu. Karena itulah, kata Jokowi, penanganan yang terbaik terhadap persoalan gizi buruk itu harus juga dilakukan oleh Pemda.