JK Tidak Yakin Aturan tentang LGBT Lolos di DPR

Selasa, 23 Januari 2018 17:52 WIB

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla saat memberikan keterangan pers di rumah dinas, Jakarta, 15 Mei 2017. Jusuf Kalla mengatakan, kecelakaan yang menimpa Setya Novanto tersebut tidak akan menganggu proses hukum yang sudah berjalan. Jusuf Kalla berharap ketua umum Partai Golkar tersebut bisa segera pulih. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK mengomentari isu tentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang ingin menggolkan aturan soal keberadaan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia.

JK meyakini, jika memang ada upaya untuk meloloskan aturan itu, tidak mungkin akan berhasil. "Saya tidak yakin aturan soal LGBT bisa lolos diformalkan," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 23 Januari 2018.

Baca: DPR Sarankan Zulkifli Hasan Klarifikasi Pernyataan Soal LGBT

Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, isu LGBT kembali mencuat sebagai respons atas ucapan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan. Zulkifli mengklaim, di DPR, ada lima fraksi yang setuju dengan keberadaan LGBT. Namun dia tidak menyebutkan partai apa saja yang setuju dengan perilaku tersebut.

Belakangan, Zulkifli menarik ucapannya. Menurutnya, tidak ada fraksi di DPR yang hendak menggolkan aturan yang mengakomodasi LGBT. Dengan kata lain, semua fraksi menolak LGBT.

Aturan soal LGBT sendiri memang disinggung dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Namun arahnya lebih kepada melarang adanya pernikahan sesama jenis.

Simak: Komnas HAM Temui Ketua DPR, Bahas Asmat Hingga LGBT

JK tidak yakin ada fraksi yang mendukung keberadaan LGBT karena dia tahu memang tidak ada yang benar-benar mengupayakan. Kalaupun ada yang berupaya, kata dia, belum ada yang berani maju untuk memformalkannya.

JK tidak memungkiri kelompok LGBT memang ada di Indonesia. Namun, dia menambahkan, keberadaan mereka lebih di ranah-ranah yang bersifat privat, bukan formal. "Memang ada keadaan sosialnya, ya, tapi tidak secara formal, lebih ke masing-masing pribadi, kejadian masing-masing," ujarnya.

Berita terkait

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

6 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

6 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya