Malaysia Tangkap WNI Terduga ISIS, Kemenlu Minta Akses Konsuler

Reporter

Avit Hidayat

Selasa, 23 Januari 2018 00:52 WIB

Ilustrasi bendera Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau ISIS. TAUSEEF MUSTAFA/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengaku mendapat informasi bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM) lantaran diduga terlibat dalam kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami sudah tahu informasi tersebut, namun melalui jalur tidak resmi," tutur Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2018.

Baca juga: Polri: Malaysia Belum Deportasi Empat WNI Terduga Teroris

Masalahnya, pemerintah Malaysia maupun PDRM belum memberi laporan resmi kepada Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur. Iqbal menyayangkan kasus ini telah dipublikasi oleh Unit E8 PDRM tanpa memberi pemberitahuan kepada Pemerintah Indonesia. Padahal, menurut dia, kedua negara telah memiliki komitmen kuat memberantas terorisme dan menghukum para pelaku.

Iqbal mengatakan, Unit E8 PDRM sering melakukan hal serupa. Mereka tidak pernah memberitahu setiap ada warga Indonesia yang ditangkap terkait kasus terorisme. Hal ini dianggap bertentangan dengan semangat kerja sama kedua negara.

Kata dia, Malaysia dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam Joint Committee on Bilateral Cooperation Indonesia-Malaysia pada Agustus tahun lalu. Salah satu butir perjanjian disepakati untuk saling mengingatkan dan memberi tahu terkait kejahatan. Hal itu dituangkan dalam kerja sama Mandatory Discussion.

Kementerian Luar Negeri mendesak agar Malaysia memberi penjelasan ihwal penangkapan seorang yang diduga warga negara Indonesia tersebut. "Kami meminta agar KBRI Kuala Lumpur segera diberi akses kekonsuleran untuk mengklarifikasi status kewarganegaraan yang bersangkutan dan untuk mengetahui kasus ini secara lebih jelas," ucap Iqbal.

Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Tan Sri Dato' Seri Mohamad Fuzi bin Harun, sebelumnya mengumumkan telah menangkap seorang warga Indonesia berusia 23 tahun dan seorang warga Malaysia berusia 25 tahun di Petaling Jaya, Selango pada 23 Desember tahun lalu. Keduanya diduga terlibat jaringan ISIS dan berencana melakukan penyerangan di Markas Besar PDRM Bukit Aman dan Kantor Polisi Travers, Kuala Lumpur.

ZARA AMELIA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya