Dua Kubu di Hanura Saling Tuding, Ini yang Akan Dilakukan Wiranto

Senin, 22 Januari 2018 12:43 WIB

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (tengah) didampingi Sekjen Partai Hanura Hari Lotung (kanan), Bendahara Umum Partai Hanura Zulnahar Usman (kiri) dan sejumlah pendiri Partai Hanura, memberikan keterangan kepada wartawan saat mendeklarasikan 21 DPD Partai Hanura di Jakarta, 21 Januari 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Dua kubu Partai Hanura melakukan pertemuan secara terpisah pada Ahad, 21 Januari 2018. Kubu Sarifuddin Sudding berkumpul di Hotel Sultan mulai pukul 16.00 dan Kubu Oesman Sapta Odang alias Oso berkumpul di Hotel Manhattan mulai pukul 18.00.

Hasil pertemuan keduanya tak lain berisi tudingan. Serangan diawali dari kubu Sarifuddin. Wakil Ketua DPP Partai Hanura, Sudewo menyebut Oesman meminta uang pada sejumlah calon kepala daerah untuk ditransfer ke rekening OSO Sekuritas. "Ada kisaran 200 miliar yang terkumpul,” kata Sudewo.

Baca: Oesman Sapta: Uang Masuk Sekuritas untuk Selamatkan Hanura

Menurut Sudewo, selain berasal dari calon-calon kepala daerah yang memiliki hubungan langsung dengan OSO, uang juga berasal dari dana Kesbanpol dan dana partisipasi anggota DPR maupun DPRD.

Sudewo mengaku memiliki bukti atas tudingan itu. Dia mengatakan, Beni Pranato yang sebelumnya merupakan Bendahara Umum Partai Hanura, siap memberikan kesaksian terkait penyalahgunaan wewenang Oesman. Beni disebut pernah diperintah oleh Oesman untuk mengambil dan mengirim uang ke OSO Sekuritas.

“Uang itu masuk ke rekening OSO Sekuritas dari Beni Pranoto. Dia diperintah OSO untuk mengambil dan memasukan uang itu,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Tak berselang lama setelah kubu sebelah memberikan keterangannya kepada media, Oesman menyampaikan klarifikasinya. Dia mengatakan uang yang masuk ke OSO Sekuritas tak lain bagian dari langkah penyelamatan keuangan partai. "Itu resmi. Sekuritas itu menyelamatkan uang partai," katanya.

Baca: Hanura Kubu Daryatmo Minta OJK Selidiki Uang ke OSO Sekuritas

Tak berhenti disitu, Oesman kemudian balik menuding kubu Sarifuddin dengan menyebut merekalah yang menerima uang dari calon kepala daerah. Dia mengaku punya bukti atas tudingannya itu. Oesman berujar akan mengaudit keuangan partai guna membuktikan ucapannya. "Suatu waktu akan terbuka dari audit," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Hanura kubu OSO, I Gede Pasek Suardika mengatakan masuknya uang ke OSO Sekuritas hanya bagian dari pertimbangan keamanan. Dia membantah ada uang masuk ke rekening pribadi bosnya. "Tidak ada satu rupiah pun masuk ke rekening pribadi," katanya.

Konflik Hanura dimulai saat puluhan pengurus daerah yang condong ke bekas Sekretaris Jenderal Hanura, Sarifuddin Sudding, menyampaikan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang. Mereka kemudian menggelar musyawarah luar biasa (Munaslub) pada Jumat, 19 Januari 2018 untuk memecat Oesman dan menggantinya dengan Daryatmo.

Menanggapi pemecatannya, Oesman mengatakan Sarifuddin dan kelompoknya telah melakukan munaslub ilegal. Dia menyebut ulah tersebut dilakukan untuk menghambat proses verifikasi yang sedang dijalani partai.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengimbau agar dua kubu duduk bersama menyelesaikan masalah. Dia menilai pertikaian antara keduanya hanya akan merugikan Hanura sendiri. "Pertikaiian ini akan merugikan Hanura," ujarnya.

Yasonna mengatakan telah menerima berkas hasil Munaslub Partai Hanura dari kubu Sarifuddin. Disisi lain, Yasonna juga telah memberikan SK Kemenkumham kepada Hanura kubu Oesman. "SK yang lalu dalam langkah kepastian, supaya ikut verifikasi parpol, maka kita kasih. hanya ada yang mengatakan Munaslub, maka saya meminta dua-duanya untuk duduk bersama," katanya.

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto mengatakan akan bertemu dengan pimpinan dua kubu. Dia mengatakan bakal menengahi konflik antar keduanya. "Nanti saya selesaikan internal, tidak saya keluarkan ke publik. Saya tidak ingin ajak publik ke masalah internal partai," kata Wiranto. Dia berujar penyelesaian akan diserahkan melalui mekanisme internal dengan memperhatikan pemilik suara di partai.

RIANI SANUSI | ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Hanura Ingatkan Jangan Tertipu Narasi Pemilu 2024 Telah Usai

40 hari lalu

Hanura Ingatkan Jangan Tertipu Narasi Pemilu 2024 Telah Usai

Tahapan Pemilu baru dianggap selesai setelah presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 dilantik.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

28 Februari 2024

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

21 Februari 2024

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Berikut Menko Polhukam sejak era reformasi, termasuk SBY dan Wiranto.

Baca Selengkapnya

Sikapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Oso Hanura: Jangan Klaim Sudah Juara, Tuhan yang Menentukan

14 Februari 2024

Sikapi Hasil Quick Count Pilpres 2024, Oso Hanura: Jangan Klaim Sudah Juara, Tuhan yang Menentukan

Ketum Hanura Oso merespons hasil quick count Pilpres 2024 yang menempatkan pasangan Ganjar-Mahfud di urutan 3.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

3 Februari 2024

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

Jokowi sebut Mahfud MD merupakan Menko Polhukam paling lama menjabat dalam dua periode pemerintahannya. Betulkah? Siapa Menko Polhukam lainnya?

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Klaim Partai Koalisi Pengusungnya Solid

15 Januari 2024

Ganjar Pranowo Klaim Partai Koalisi Pengusungnya Solid

Menurut Ganjar, kampanye all out yang dilakukan seluruh partai politik pengusung menunjukkan soliditas sebagai koalisi.

Baca Selengkapnya

Laporan Awal Dana Kampanye Partai Politik di DKI, Simak Besaran dan Distribusinya

14 Januari 2024

Laporan Awal Dana Kampanye Partai Politik di DKI, Simak Besaran dan Distribusinya

Sejumlah partai melaporkan dana kampanyenya Rp 0

Baca Selengkapnya