Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. ANTARA/Reno Esnir
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia tak keberatan soal partisipasi Tentara Nasional Indonesia dalam memberantas aksi terorisme seperti yang diusulkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, selama ini Polri dan TNI telah bekerja sama untuk memberantas terorisme.
“Kami selama ini sudah bersinergi dengan TNI, contohnya dalam Operasi Tinombala di Poso itu kan operasi terhadap terorisme,” ucap Setyo Wasisto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Januari 2018.
Marsekal Hadi sebelumnya mengeluarkan surat berisi saran dari TNI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Dalam surat bernomor B/91/I/2018 itu Hadi menyarankan beberapa isi RUU tersebut.
Salah satunya mengganti judul “Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme” menjadi “Penanggulangan Aksi Terorisme”. Sebab, menurut Hadi, judul sebelumnya membatasi wewenang pemberantasan terorisme yang hanya dapat ditangani oleh kepolisian.
Meski tak keberatan soal keikutsertaan TNI dalam memberantas terorisme, Setyo mengatakan pihaknya belum melihat usulan perubahan judul RUU oleh Marsekal Hadi tersebut. Sebab, hingga saat ini, Polri belum menerima surat tersebut.
“Tentang judul nanti kami lihat lagi karena kami belum dapat info mengenai pergantian judul itu,” kata Setyo menjelaskan.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
54 menit lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
1 hari lalu
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.