Ribka Tjiptaning Minta Kemenkes Tanggung Jawab Soal KLB di Asmat

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 16 Januari 2018 01:41 WIB

Ketua Komisi IX dari fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat, 27 April 2012. TEMPO/Imam Sukamto/IS2012042706

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning meminta Kementerian Kesehatan tidak melempar tanggung jawab atas kejadian luar biasa campak dan gizi buruk yang menyebabkan 26 anak di Kabupaten Asmat, Papua, meninggal.

"Kementerian Kesehatan yang seharusnya memonitor penanganan medis sejak awal munculnya penyakit dan memimpin saat terjadi Kejadian Luar Biasa, bukan malah berdalih otonomi khusus di Papua sehingga Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab sendirian," ujar Ribka dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Politisi yang duduk di Komisi IX DPR RI itu menegaskan, saat ini bukan lah waktu yang tepat untuk berwacana karena masyarakat menunggu reaksi cepat Pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Proyek Jalan Sepanjang 55,70 Km di Papua Hampir Rampung

Menurut dia, masalah klasik soal jauhnya jarak pemukiman dengan Puskesmas seharusnya menjadi evaluasi Pemerintah pusat dan daerah karena persoalan jarak ini sudah terjadi sejak era Orde Baru.

Advertising
Advertising

"Teguran bahkan peringatan dari Komisi-IX DPR RI kepada Menteri Kesehatan soal ketersedian Fasilitas Kesehatan di Daerah justru dianggap angin lalu karena tidak ada sanksi jika kesimpulan Rapat Kerja antara DPR RI dan Kementerian Kesehatan tidak dijalankan," ujar Ribka.

Ribka menyayangkan munculnya peristiwa seperti ini, karena Presiden Jokowi sudah menekankan agar seluruh pembantunya di kabinet berani melakukan terobosan untuk memecahkan masalah yang sudah menahun.

Ribka mendorong Presiden Jokowi menegur anak buahnya dan menginstruksikan langsung pada Gubernur Papua dan Bupati Asmat untuk melakukan tindakan darurat agar dapat mencegah bertambahnya korban jiwa.

Baca juga: Suku Asmat, Ahli Meramu dan Pemahat Ulung

"Duka saya untuk keluarga korban, semoga tidak berulang dan menjadi pelajaran berharga untuk semua pemangku kebijakan baik di pusat maupun di daerah," kata Ribka.

Adapun Kementerian Kesehatan mengirimkan tim tenaga kesehatan maupun pendampingan untuk menangani kasus campak atau "morbili" dan gizi buruk di Kecamatan Agats, Kabupaten Asmat, Papua.

"Hari ini ada tim yang berangkat membantu Dinas Kesehatan Papua," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo di Jakarta, Senin 15 Januari 2018.

Bambang menjelaskan pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah bertindak dalam menangani kasus campak dan gizi buruk. "Kementerian Kesehatan akan bantu, akan ada bantuan baik logistik, SDM, maupun pendampingan yang lain," kata Bambang.

Kementerian Kesehatan menyiapkan tim yang akan melakukan visitasi, supervisi dan pendampingan bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Asmat Papua.

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

33 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya