Putusan MK Soal Presidential Threshold, Fadli Zon: Kemunduran

Sabtu, 13 Januari 2018 10:14 WIB

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, datang ke Kantor Kepolisian Resor Metro Jaya pada pukul 23.24 WIB untuk menjenguk koleganya, Ahmad Dhani. Dhani sampai saat ini sedang diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian, Jakarta, 30 November 2017. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, menilai putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak uji materi Pasal 222 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum soal ambang batas pencalonan presiden membuat demokrasi Indonesia mundur. Keputusan ini membuat partai atau gabungan partai harus memiliki 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara sah pada Pemilu 2014 untuk bisa mengusung calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ini berujar, semangat MK sebagai penjaga konstitusi tidak terlihat saat putusan itu dibacakan. Dalam pertimbangannya, MK menilai ambang batas pencalonan presiden itu memperkuat sistem presidensial. "Padahal jelas-jelas aturan tentang presidential threshold itu sangat bias sistem parlementer," katanya dalam keterangan pers, Sabtu, 13 Januari 2018.

Baca juga: Putusan MK Soal Presidential Treshold, Fadli Zon: Tidak Rasional

Menurut Fadli, keputusan MK itu memundurkan demokrasi di Indonesia. Jika ditarik ke belakang, ucap Fadli, alasan Undang-Undang Dasar 1945 diamendemen antara lain memurnikan sistem presidensial. Sebabnya, hasil amendemen memerintahkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dihelat serentak.

Fadli menuturkan, jika pemilihan presiden dilaksanakan seusai pemilihan legislatif, seperti dalam Undang-Undang Pemilu yang lama, itu hanya membuat pilpres seperti politik dagang sapi. Terlebih keberadaan aturan presidential threshold yang dianggap mencangkokkan sistem parlementer ke dalam sistem presidensial.

Dengan putusan MK itu, menurut dia, demokrasi yang bisa membuka ruang bagi siapa pun untuk maju dalam pilpres dan membebaskan partai mengajukan calon terbaik versinya masing-masing tertutup.

Ia mempertanyakan logika MK saat memutuskan perkara ambang batas pencalonan presiden itu. Pasalnya, saat bersamaan, MK mengabulkan uji materi Pasal 173 ayat 1 dan 3 UU Pemilu yang mengatur partai lama peserta Pemilu 2014 wajib mengikuti verifikasi faktual dengan argumen kesetaraan agar tidak ada diskriminasi terhadap partai baru.

Fadli berujar, justru Pasal 222 itu akan mendiskriminasi partai baru dalam proses pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2019. "Bagaimana MK menjelaskan kontradiksi argumen semacam itu?" ucapnya.

Putusan MK saat menolak uji materi Pasal 222 ini diwarnai dissenting opinion atau perbedaan pendapat dari dua hakimnya, yaitu Saldi Isra dan Suhartoyo. Keduanya berpendapat presidential threshold bisa mengarah pada penguatan praktek pemerintahan otoriter.

Fadli Zon
mengamini pandangan dua hakim MK itu. Menjadikan presidential threshold sebagai argumen penguatan sistem presidensial, tutur dia, berbahaya bagi demokrasi. Pasalnya, seolah-olah sistem presidensial yang benar adalah posisi presiden dan parlemen dikuasai partai atau kelompok yang sama.

Berita terkait

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

36 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

44 hari lalu

Delegasi BKSAP DPR Jadi Pemantau Pemilihan Presiden Rusia

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjadi Observer Internasional Pemilu Presiden Rusia 15-17 Maret 2024 di Moskow

Baca Selengkapnya

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

17 Februari 2024

Real Count KPU Sementara: Ravindra Airlangga Ungguli Fadli Zon dan Adian Napitupulu

Ravindra Airlangga mengungguli Fadli Zon dan Adian Napitulu dalam real count KPU sementara untuk Dapil Jabar V. Berikut perolehan suara sementaranya.

Baca Selengkapnya

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

13 Februari 2024

DPR dan Tempo Beri Tips agar Pemilih Muda Bijak Memilih

Pendidikan atau literasi politik dicanangkan agar para pemilih muda bisa lebih bijak memilih.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Sebut IKN Bernilai Strategis, Bakal jadi Superhub Berdaya Saing dan Inovatif

21 Januari 2024

Fadli Zon Sebut IKN Bernilai Strategis, Bakal jadi Superhub Berdaya Saing dan Inovatif

Ketua Umum HKTI Fadli Zon menyebutkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di di Kalimantan Timur bernilai strategis.

Baca Selengkapnya

Hadiri Aksi Bela Palestina, Fadli Zon Singgung Standar Ganda Negara-Negara G20

5 November 2023

Hadiri Aksi Bela Palestina, Fadli Zon Singgung Standar Ganda Negara-Negara G20

Fadli Zon menyebut negara-negara G20 munafik dalam Aksi Bela Palestina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto dan Gibran Jalani Tes Kesehatan Besok, Fadli Zon: Sehat Jasmani dan Rohani

25 Oktober 2023

Prabowo Subianto dan Gibran Jalani Tes Kesehatan Besok, Fadli Zon: Sehat Jasmani dan Rohani

Fadli Zon memastikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka siap menjalani tes kesehatan besok.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Temui Dubes Palestina di DPR, Sebut Adanya Pelanggaran Nyata oleh Israel

10 Oktober 2023

Fadli Zon Temui Dubes Palestina di DPR, Sebut Adanya Pelanggaran Nyata oleh Israel

Fadli Zon berbicara soal eskalasi konflik Palestina vs Israel, mengatakan adanya pelanggaran nyata oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Tak Mau Jadi Rempang Kedua, Warga Rumpin Mengadu ke Fadli Zon soal Konflik dengan TNI

9 Oktober 2023

Tak Mau Jadi Rempang Kedua, Warga Rumpin Mengadu ke Fadli Zon soal Konflik dengan TNI

Selama bertahun-tahun warga Desa Sukamulya, Rumpin, Bogor terlibat konflik lahan dengan TNI AU

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Sampaikan Dukungan Untuk Proses Masuknya Timor Leste ke ASEAN.

1 September 2023

Fadli Zon Sampaikan Dukungan Untuk Proses Masuknya Timor Leste ke ASEAN.

BKSAP DPR RI, Dr. Fadli Zon diundang untuk menjadi salah satu panelis dalam Seminar mengenai Hubungan Internasional dan Demokrasi yang diselenggarakan oleh Parlemen Timor Leste di Dili.

Baca Selengkapnya