Jokowi Sebut Ia Presiden Pertama yang Datang ke Pulau Rote
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 9 Januari 2018 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ia merupakan Presiden RI pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. "Dengan menginjakan kaki di Pulau Rote, saya sudah lengkap melihat Indonesia dari ujung ke ujung," kata dia saat memberikan sambutan di depan peserta Rakornas Barisan Jokowi Presiden (Bara JP) Tahun 2018 di Auditorium Tilangga, Kabupaten Rote, Senin 8 Januari 2017.
Pada kesempatan itu Jokowi berjanji tak akan menganaktirikan daerah dan terus berkomitmen mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh pelosok Tanah Air melalui konsep Indonesia Sentris.
Baca juga: Jokowi Minta Luhut Evaluasi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dalam tiga tahun terakhir, pembangunan gencar dilakukan mulai dari daerah-daerah perbatasan hingga daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan amanah nawacita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju melalui pembangunan Indonesia sentris.
"Bukan hanya membangun Jawa, membangun Sumatra, tapi membangun seluruh pelosok Tanah Air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan ia tak tebang pilih dalam melakukan kunjungan kerja. Daerah-daerah terluar, terpencil, dan tertinggal tak luput dari kunjungannya.
"Tidak ada daerah yang dilupakan, tidak ada daerah yang dikesampingkan. Tidak ada daerah yang dianaktirikan, semuanya anak kandung Ibu Pertiwi," kata Jokowi.
Baca juga: Di NTT, Jokowi Bagikan Sertifikat Tanah untuk Warga Rote
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan kedaulatan yang telah dijalankan pemerintah.
Mulai dari program BBM satu harga di seluruh Indonesia, pemberantasan illegal fishing, pengembalian blok Mahakam, hingga perundingan dengan PT Freeport yang masih berjalan."Yang di Freeport baru diurus, kalau sudah rampung akan saya beri tahu. 'Alot banget' sudah tiga tahun. Nggak apa alot asal nggak kalah," ucapnya.
Presiden meyakini bahwa dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, Indonesia akan menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.
Oleh karena itu, Presiden menyambut baik Rakornas Bara JP Tahun 2018 yang diharapkan dapat menghasilkan perubahan bagi Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Saya yakin Relawan Bara-JP akan menjadi pelopor dari jalan perubahan menuju Indonesia sebagai negara maju," kata Jokowi.