Pakai Pin Bintang Kejora, Aktivis Papua Merdeka Diinterogasi TNI

Rabu, 3 Januari 2018 17:26 WIB

Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma. dokumentasi pribadi.

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma mengaku ditahan dan diinterogasi oleh beberapa orang yang diduga Polisi Militer TNI Angkatan Udara (POM AU) saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa malam, 2 Januari 2018. Dia ditahan sekitar pukul 21.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Filep mengatakan, dia datang dari Yogyakarta dengan menggunakan maskapai Lion Air. Ketika sampai di Jakarta, dia dijegat kemudian dikawal oleh satu orang berseragam POM TNI AU menuju sebuah kamar di dekat jalur kedatangan bandara.

Di dalam kamar, Filep mengatakan sudah ditunggu beberapa anggota TNI AU lainnya. “Mereka rame-rame, ada yang berdiri di luar ada yang keluar masuk,” katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 3 Januari 2018.

Baca: Mempertahankan Iklagom, Tanah Air Suku Moi Papua

Aksi penahanan tersebut tak diketahui jelas alasannya oleh Filep. Namun, dari pembicaraan anggota tersebut, dia mendengar ada yang tidak sengaja mengatakan bahwa dia ditahan atas laporan seorang kolonel yang turut bersamanya di pesawat. “Saya enggak tau siapa,” kata dia.

Advertising
Advertising

Filep sendiri tak mengetahui siapa kolonel yang di maksud. Ketika di dalam pesawat, dia mengaku sekali beranjak dari bangkunya di 18 D menuju toilet dekat ruang pilot. Di dalam pesawat, dia mengatakan ada satu orang yang menanyakan tentang asal dirinya. Namun, Filep tak menaruh kecurigaan apapun.

Di dalam kamar, Filep diberi pertanyaan seputar pin yang dia kenakan. Filep menggunakan pin dengan gambar bintang kejora. “Bapak tahu ini bendera apa? Ini bendera OPM (Organisasi Pembebasan Papua) kan?,” ujar Filep menirukan pertanyaan anggota itu.

Baca: Aktivis HAM Minta TNI dan Polri Tidak Sewenang-wenang di Papua

Filep terus menjawabi pertanyaan anggota TNI AU tersebut. Terkait pin itu, Filep mengaku memakainya hanya karena senang. Filep juga mengatakan bahwa aksinya memakai pin tidak menganggu orang lain. Atas jawaban-jawaban itu, Filep menduga anggota yang menginterogasinya menjadi kesal.

Menurut dia, salah satu anggota juga sempat menggebrak meja hingga membawa senjata laras panjang ke dalam kamar. Filep juga mengaku dimaki oleh anggota tersebut. Ia dimarahi karena menggunakan pin tersebut.

Setelah sekitar dua jam diinterogasi, seorang anggota Polres Bandara Soekarno Hatta datang. Anggota polisi tersebut kemudian membawa Filep ke Markas Polres Bandara Soekarno Hatta. ”Karena melihat situasi semakin panas mungkin makanya dibawa,” kata Filep.

Di Mapolres, Filep sempat dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Pengacara Filep, Uchok Sigit Prayogi datang mendampingi ke Polres. Sekitar pukul 01.00 WIB, Filep dilepaskan. Sigit sendiri mempermasalahkan alasan anggota TNI AU itu menahan dan mengintrogasi Filep.

Menurut dia, tugas TNI AU di bandara adalah berkaitan dengan pertahanan negara. “Yang jadi aneh, memang ancaman apa yang ditimbulkan dari kedatangan Filep,” kata dia.

Ketika Tempo mencoba mengkonfirmasi kepada pihak TNI AU, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Menurut dia, kalau pun ada interogasi, wewenang tersebut memang milik kepolisian. “TNI di sana diperbantukan untuk pengamanan saja,” kata dia.

Filep Karma adalah pejuang pembebasan Papua yang pernah ditangkap pada 1 Desember 2004, ketika menaikkan bendera Bintang Kejora. Bintang Kejora merupakan bendera Organisasi Papua Merdeka. Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara 15 tahun akibat perbuatannya tersebut. Namun dia dibebaskan pada 19 November 2015 atau hanya menjalani hukuman selama 10 tahun 11 bulan.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

3 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya