Pengamat Peringatkan Jokowi tentang Alumni 212 di Pilpres 2019

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 25 Desember 2017 10:53 WIB

Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejateraan Rakyat, Fahri Hamzah saat memberikan sambutan kepada umat muslim yang hadir dalam perayaan Maulid Agung dan Reuni Alumni 212 di silang Monas, Jakarta, 2 Desember 2017. Tempo/ Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan alumni 212 akan menjadi salah satu kekuatan poros penantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019. "Kita tidak bisa memungkiri polaritas yang terbentuk setelah kejadian 212 dan reuni 212," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Ahad, 24 Desember 2017.

Ia memperingatkan, jika tidak pandai memanajemen isu, inkumben seperti Jokowi pun kemungkinan bisa kalah dalam pilpres 2019. Pilpres 2019, kata dia, akan sama persis dengan Pilkada DKI Jakarta lalu. "Jokowi tidak bisa hanya membangun infrastruktur jika ingin dua periode," ucapnya.

Baca:
Pengamat Prediksi Bakal Ada 3 Poros Ini di ...
Presiden PKS: Koalisi Pilkada 2018 Batu ...

Meskipun gencar membangun infrastruktur, Pangi melanjutkan, Jokowi bisa saja kalah sebagai inkumben, seperti halnya mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Kalau Ahok tidak membuka kotak pandora Al-Maidah, mungkin tidur saja dia terpilih," katanya.

Pangi memprediksi isu kebangsaan dan kenegaraan akan bergeser menjadi isu umat dalam pilpres 2019. Isu umat, kata Pangi, bakal menyerang Jokowi, yang selama ini dianggap sebagai tokoh nasionalis-sekuler dan dinilai lawan politiknya memiliki jarak dengan agama dalam kehidupan berbangsa.

Ia mengakui Jokowi belakangan kerap merangkul ulama dan datang ke pengajian. “Namun kesan Jokowi yang dianggap jauh dari agama itu belum akan hilang,” tuturnya

Baca juga: Pengamat Politik: Isu Umat Bakal Menyerang ...

Kondisi itu membuat calon wakil presiden yang digandeng Jokowi nanti sangat menentukan. Dia memprediksi Jokowi akan memilih calon wakil presiden dari luar Jawa dan memiliki ceruk pemilih berbeda. “Kalau Jokowi nasionalis-sekuler, wakilnya harus nasionalis-religius,” ujarnya.

Pangi memprediksi akan ada tiga poros dalam pilpres 2019. Ketiga poros itu adalah poros Joko Jokowi, poros Prabowo Subianto, dan poros baru, yang mungkin akan dibentuk partai selain pendukung Jokowi atau Prabowo. "Dan dua poros selain Jokowi bisa mengambil hati alumni 212 untuk memilih, Jokowi harus semakin jeli," ucapnya.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

11 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

12 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Tahapan Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Polisi Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi Persaudaraan Alumni 212

17 hari lalu

Tahapan Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Polisi Kerahkan 3.315 Personel Amankan Aksi Persaudaraan Alumni 212

Mahkamah Konstitusi atau MK hari ini akan menerima kesimpulan sidang sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

46 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya