Pengamat Prediksi Bakal Ada 3 Poros Ini di Pilpres 2019

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 24 Desember 2017 16:27 WIB

Lembaga survei mulai menyigi kombinasi presiden dan wakilnya yang akan dipilih dua tahun sebelum pemilu resmi digelar. (ilustrasi: Kendra H. Paramita).

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago memprediksi akan ada tiga poros dalam pemilu presiden atau pilpres 2019 nanti. Ketiga poros itu adalah poros Joko Widodo atau Jokowi, poros Prabowo Subianto, dan poros baru, yang mungkin akan dibentuk partai selain pendukung Jokowi atau Prabowo.

“Hanya ada tiga kemungkinan itu. Jika poros ketiga ingin mengusung calon, mestinya adalah antitesis dari sosok Jokowi atau Prabowo,” kata Pangi saat dihubungi Tempo pada Ahad, 24 Desember 2017.

Setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi Undang-Undang Pemilu dengan presidensial threshold 20 persen, tampak ada dua kubu besar yang akan berkompetisi dalam pilpres 2019. Kubu pendukung presidential threshold, yang kemungkinan besar akan mengarahkan dukungan kepada Jokowi, adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), NasDem, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Adapun empat partai lain, Gerindra, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang memilih walkout dalam sidang paripurna pengesahan Undang-Undang Pemilu, diprediksi akan mengusung kandidat pesaing Jokowi dalam pilpres mendatang.

Baca juga: Dibandingkan SBY, SMRC: Posisi Jokowi Cukup Aman di Pilpres 2019

Namun saat ini baru Gerindra dan PKS yang tampak mesra. Demokrat, yang belum tampak menentukan sikap dalam pilpres 2019, tidak menutup kemungkinan akan memberikan kejutan seperti pilkada DKI Jakarta lalu. Jika Demokrat berhasil merangkul PAN serta menarik PKB dan PPP, yang pernah berkoalisi saat mengusung Agus-Silvy dalam pilkada DKI 2017 putaran pertama lalu.

Karena itu, Demokrat berpeluang membentuk poros baru untuk mengusung calon presiden. “Situasi itu akan persis seperti pilkada Jakarta. Namun di pilpres ini cukup berat bagi Demokrat karena tidak memiliki sosok yang bisa diusung menjadi capres (calon presiden),” ujar Pangi.

Menurut Pangi, sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih memungkinkan jika berada di level calon wakil presiden (cawapres). Selain AHY, kata dia, adapula nama lain, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Jenderal Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo. Namun, untuk saat ini, kata dia, nama-nama itu masih sepantaran dengan AHY di level cawapres. “Tapi banyak kemungkinan akan terjadi dalam dua tahun ini, entah Prabowo akan menyerahkan mandat kepada calon lain, kita belum bisa prediksi sekarang,” ucapnya.

Baca juga: Di Survei PolMark, Duet Jokowi-Budi Gunawan Paling Unggul

Menurut Pangi, isu-isu umat akan santer menyerang Jokowi sebagai inkumben, yang selama ini dianggap sebagai tokoh nasionalis-sekuler, yang memiliki jarak dengan agama dalam kehidupan berbangsa.

Hal tersebut, Pangi melanjutkan, membuat posisi wakil yang dipilih Jokowi akan sangat menentukan dalam pilpres 2019. Dia memprediksi Jokowi akan memilih wakil dari luar Pulau Jawa dan yang memiliki ceruk pemilih berbeda dari dirinya. “Kalau Jokowi nasionalis-sekuler, wakilnya harus nasionalis-religius,” tuturnya.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

4 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

7 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

9 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya