Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, datang ke Kantor Kepolisian Resor Metro Jaya pada pukul 23.24 WIB untuk menjenguk koleganya, Ahmad Dhani. Dhani sampai saat ini sedang diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian, Jakarta, 30 November 2017. Tempo/Adam Prireza
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon, mengomentari rangkap jabatan Airlangga Hartanto sebagai Menteri Perindustrian dan Ketua Umum Partai Golongan Karya. Fadli berujar me-reshuffle Airlangga atau tidak merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. “Kalau tetap rangkap, ya, berarti menelan ludah sendiri,” katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 22 Desember 2017.
Menurut Fadli, Presiden pernah mengeluarkan pernyataan saat menyusun kabinet agar para menterinya tidak merangkap jabatan di kepengurusan partai politik. “Kan Presiden sendiri yang menetapkan waktu itu bahwa tidak boleh rangkap jabatan. Bukan masyarakat, tapi Presiden sendiri yang mengatakan,” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra ini tidak secara tegas menyatakan apakah Airlangga harus mundur sebagai menteri atau tidak. Ia hanya mengingatkan kembali komitmen Presiden, yang sebelumnya pernah menetapkan bahwa tidak diperbolehkan rangkap jabatan.
Keinginan Presiden agar menterinya tidak rangkap jabatan, menurut Fadli, merupakan sebuah visi yang baik. “Sebenarnya itu bagus, agar fokus. Artinya, kalau rangkap jabatan, nanti ada moral hazard, ada konflik kepentingan lagi. Tidak jelas nanti kedatangannya (ke sebuah acara) sebagai menteri atau sebagai ketua umum partai politik,” ucapnya. Simak: Fadli Zon Imbau Jokowi Deklarasikan Yerusalem Ibu Kota Palestina
Airlangga Hartarto bakal menjabat Ketua Umum Partai Golkar hingga 2019, menyelesaikan sisa jabatan yang ditinggalkan Setya Novanto. Sedangkan dalam Kabinet Kerja, masa pemerintahan efektif tinggal 1,5 tahun.
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
15 hari lalu
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
16 hari lalu
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.