Sejumlah Fraksi di DPR Minta Masa Kerja Panitia Angket Diakhiri

Jumat, 22 Desember 2017 07:23 WIB

Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa (kanan) menyerahkan laporan hasil kerja Pansus kepada Pimpinan DPR pada Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 26 September 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat mendorong agar Panitia Angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengakhiri masa kerjanya. Keinginan itu bermunculan dari beberapa fraksi anggota Panitia Angket setelah Partai Golkar menyatakan bakal menarik diri dari keanggotaan Panitia Angket KPK.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengatakan Panitia Angket sekarang sudah tak lagi menggelar rapat dengar pendapat. Arsul mengatakan sebagian anggota Panitia Angket memang menghendaki kinerja Panitia Angket berakhir setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK). MK hingga kini belum memutus uji materi Pasal 79 ayat 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD tentang kewenangan Dewan melakukan hak angket terhadap KPK yang sempat diajukan koalisi sipil. Namun ia menilai Panitia Angket tak perlu memperpanjang masa tugas lagi.

“Kalau sudah selesai, ya sudah, bahwa pimpinan KPK tidak datang kan kita bisa menggunakan forum yang lain,” kata dia kepada Tempo, Kamis, 21 Desember 2017.

Baca: Dua Skenario Golkar Cabut Dukungan di Pansus Angket KPK

Rabu, 20 Desember 2017, Partai Golkar menyatakan akan mencabut dukungan terhadap Panitia Angket KPK. Ketua Tim Pemenangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Happy Bone Zurkarnain, mengatakan semangat partainya saat ini untuk melindungi KPK. Sikap Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga itu berbeda jauh dengan sikap politik Golkar saat dipimpin Setya Novanto, yang ketika itu Golkar menjadi salah satu motor pembentukan Panitia Angket.

Panitia Angket KPK dibentuk pada 30 Mei 2017 melalui rapat paripurna Dewan. Ada enam fraksi di DPR yang menyatakan mendukung dibentuknya Panitia Angket, yaitu Fraksi Partai Golkar, PDIP, NasDem, Hanura, PAN, dan PPP.

Advertising
Advertising

Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate, tak mau menanggapi rencana Partai Golkar keluar dari Panitia Angket. Namun ia juga mendesak Panitia Angket segera menyelesaikan tugas. “Kami minta segeralah, laporannya apa, tolong diberikan dan diselesaikan,” kata dia.

Baca: PDIP Tetap di Pansus Hak Angket KPK, Meski Golkar Akan Mundur

Adapun anggota Panitia Angket dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, menilai rencana Golkar untuk mencabut dukungan dari Panitia Angket tidak akan mengganggu apa yang telah dan bakal dikerjakan Panitia Angket. Toh, kata dia, Panitia Angket tinggal menyelesaikan kesimpulan untuk disampaikan pada masa sidang awal tahun depan. “Kalau menyampaikan keluar (dari keanggotaan Panitia Angket) itu tinggal pertimbangan politik saja,” katanya.

Adapun politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai, menyatakan rencana keluar dari Panitia Angket sudah menjadi salah satu agenda utama partainya di bawah kepemimpinan Airlangga. “Setelah masuk reses, tanggal 9 Januari, itu pertama menarik Golkar dari situ (keanggotaan Panitia Angket),” ujarnya. Partai Golkar, kata dia, bakal melakukan revitalisasi untuk menaikkan elektabilitas menjelang pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

16 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

17 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

17 jam lalu

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

18 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

19 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

20 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

1 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya