Warga Yogyakarta Diminta Waspadai Cuaca Ekstrim
Reporter
Antara
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 19 Desember 2017 11:43 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrim yang dipicu penguatan angin monsoon Asia ke wilayah Pulau Jawa. Angin itu dapat menyebabkan curah hujan tinggi di sekitar wilayah Yogyakarta.
"Ada penguatan angin monsoon Asia yang banyak membawa uap air hingga di Pulau Jawa," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono, di Yogyakarta, Selasa, 19 Desember 2017.
Baca: BMKG: Gelombang Laut Selatan Yogya Bisa Mencapai 6 Meter
Menurut Djoko, selain monsoon Asia, dari analisa pola angin terlihat adanya daerah tekanan rendah di barat daya Pulau Jawa. Kondisi itu berdampak pada pembentukan awan-awan hujan di Yogyakarta.
Ia mengatakan potensi hujan dengan kategori sedang dan lebat disertai petir dan angin kencang akan berpotensi muncul pada sebagian besar wilayah Kabupaten Sleman, Kulon Progo bagian utara dan barat, Kota Yogyakarta, Bantul utara, dan sebagian besar Gunung Kidul.
Baca: BPBD Catat 579 Kepala Keluarga Terdampak Bencana di Yogyakarta
Curah hujan di Yogyakarta diprediksi berkisar antara 30-70 milimeter per hari. Sedangkan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 20 knot atau 36 kilometer per jam dengan suhu udara berkisar 22-32 Celsius. "Untuk gelombang laut di pesisir selatan DIY kategori sedang dengan ketinggian berkisar 1,5 hingga 2,5 meter," kata Djoko.
Hal lain yang perlu diperhatikan masyarakat Yogyakarta, kata Djoko, adalah frekuensi dan intensitas hujan yang akan terus meningkat selama Desember 2017 hingga Januari 2018. "Karena itu, kami imbau untuk selalu menjaga kesiapsiagaan guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang," ujarnya.