TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan tinggi gelombang di pesisir selatan Yogya pada 1 hingga 6 Desember 2017 nanti akan di atas rata rata empat meter. "Terutama tanggal awal Desember ini ketinggian gelombang laut selatan bisa mencapai enam meter," ujar Djoko Budiyono, Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Yogyakarta kepada Tempo Jumat 1 Desember 2017.
Djoko menuturkan, dengan ketinggian gelombang di atas normal itu, pihaknya meminta nelayan sementara waktu tak melaut. "Wisatawan juga kami minta jangan mandi di laut sampai kondisi gelombang normal," ujarnya.
Baca juga: Volume Air Sungai Naik, Yogyakarta Siaga Banjir
Akhir pekan yang bersamaan dengan libur Maulid Nabi ini diprediksi membuat kunjungan wisata di Yogya ikut meningkat. BMKG mencatat posisi siklon Dahlia berdasarkan update terakhir 1 Desember 2017 pukul 01.00 WIB berada pada 9.4LS, 107BT atau sekitar 350 sebelah barat daya Cilacap.
Aktivitas siklon Dahlia yang bergerak ke timur dengan kecepatan 17 km/jam menjauhi wilayah Indonesia (kecepatan maksimum 75 km/jam) berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 37 km/jam dan gelombang laut tinggi di pesisir selatan Yogyakarta. Djoko menambahkan, untuk kondisi cuaca di wilayah DIY dan sekitarnya dengan adanya badai Dahlia dan adanya tekanan rendah di selatan Jawa Timur akan menyebabkan pola angin belokan dan konvergensi yang menyebabkan potensi tumbuhnya awan awan hujan di wilayah DI Yogyakarta tetap tinggi.
Baca juga: Warga Yogyakarta Diminta Sterilkan Bantaran Sungai
Curah hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin dan petir pun masih berpotensi muncul di Yogya sampai awal pekan depan. "Warga Yogya dan wisatawan kami minta tetap waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir, di daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai," ujar Djoko.
Bagi warga dan wisatawan yang melintasi jalanan pun diminta waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun papan reklame atau baliho roboh. "Mohon tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat atau petir," ujar Djoko.