Simulasi Penantang Jokowi, Gatot-Anies Didukung 50 Persen Lebih

Senin, 18 Desember 2017 18:55 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo . ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga konsultan politik PolMark Indonesia melakukan simulasi penantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres 2019 di luar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hasilnya, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mampu meraih potensi elektabilitas di atas 50 persen.

Survei dilakukan pada 13-25 November 2017 dengan melibatkan 2.600 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan, yaitu multistage random sampling dengan margin error lebih-kurang 1,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Setiap responden diwawancarai dengan metode tatap muka.

Baca: Pemilih Loyal 30 Persen, Jokowi Belum Aman di Pilpres 2019

Direktur Eksekutif PolMark Indonesia Eep Saefullah Fatah mengatakan saat responden disodorkan nama pasangan calon presiden Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan, hasilnya 53,3 persen menyatakan akan memilihnya. Bila Anies yang menjadi presiden dan Gatot wakilnya, potensi elektabilitas ada di angka 50,4 persen.

Sedangkan, dia melanjutkan, bila Anies Baswedan disandingkan dengan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), potensi elektabilitasnya mencapai 55,3 persen. Jika Gatot dipasangkan dengan AHY, duet ini diprediksi dipilih oleh 51 persen masyarakat.

Nama Gatot, Anies, dan AHY dalam survei PolMark Indonesia selalu mengekor elektabilitas Jokowi dan Prabowo meski masih rendah. Tercatat elektabilitas AHY (4,8 persen), Anies Baswedan (4,5 persen), dan Gatot Nurmantyo (2 persen).

Baca: PolMark: Jokowi Ungguli Prabowo, Undecided Voters 35,7 Persen

Advertising
Advertising

Eep menjelaskan, munculnya kandidat alternatif masih terbuka lantaran jumlah pemilih loyal Jokowi dan Prabowo masih di bawah 50 persen. Jokowi memiliki elektabilitas 50,2 persen dengan pemilih loyal 30 persen dan Prabowo mempunyai tingkat keterpilihan 22 persen dengan pendukung loyal 9,9 persen.

"Ini mengindikasikan dua hal sekaligus: Jokowi belum ada dalam ‘zona aman keterpilihan’ dan pintu bagi kemungkinan munculnya kandidat alternatif masih terbuka," katanya dalam konferensi pers di SCBD Sudirman, Jakarta, Senin, 18 Desember 2017.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan partainya tetap menginginkan untuk mencalonkan Prabowo dalam pilpres 2019. Pasalnya, Prabowo masih dianggap tokoh yang berpotensi mengalahkan Jokowi.

Infografis: Survei Tentang Peluang Calon Pasangan Jokowi Bila Menghadapi Prabowo - Anies

"Nah, apakah ada tokoh lainnya? Sampai saat ini seluruh kader masih ingin Prabowo jadi capres. Ini berbanding lurus dengan hasil survei Prabowo tokoh yang paling berpotensi mengalahkan Jokowi," ujarnya.

Meski Prabowo akan berumur 67 tahun pada 2019, Andre menegaskan kondisi kesehatan Prabowo masih prima untuk bersaing dengan Jokowi sehingga tidak perlu mengusung tokoh lain. "Kalau dibikin lomba lari, saya yakin Prabowo bisa menang lawan Jokowi," tuturnya.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

3 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

53 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya