Politikus Golkar: Kubu Setya Novanto Sempat Tolak Rapat Pleno

Sabtu, 16 Desember 2017 15:10 WIB

Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dan sejumlah anggota partai sebelum menggelar Rapat Pleno tertutup Partai Golkar, di Jakarta, 21 November 2017. Rapat Pleno tersebut untuk menentukan langkah penyelamatan partai menyusul ditahannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh KPK terkait korupsi pengadaan e-KTP. TEMPO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan sempat ada tarik-menarik dalam penyelenggaraan rapat pleno partai pada 13 Desember 2017. Tarik-menarik terjadi, kata Andi, karena ada upaya untuk membatalkan rapat dari pengurus partai kubu Setya Novanto.

Andi mengatakan penolakan tersebut didasarkan pada pleno pada 21 November 2017. Dalam rapat pleno itu, penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa diadakan jika praperadilan Setya Novanto ditolak.

Baca: DPP Partai Golkar yang Baru Diharapkan Diisi Generasi Muda

“Pleno 21 November menegaskan jika praperadilan ditolak, kita meminta Setya Novanto mundur dan menggelar munaslub,” kata Andi di restoran Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 16 Desember 2017.

Saat itu, kubu Setya Novanto, menurut Andi, menganggap Pengadilan Negeri Jakarta Selatan belum memberikan keputusan atas gugatan praperadilan Setya Novanto yang dijerat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Padahal, pada hari yang sama dakwaan Setya telah dibacakan oleh jaksa penuntut umum KPK. “Sehingga pleno kemarin dianggap tidak ada legitimasinya,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Agung Laksono Sebut Bambang Soesatyo Calon Kuat Ketua DPR

Ia sendiri berbeda pandangan tentang hal tersebut. Menurut Andi, hasil praperadilan Setya Novanto sudah bisa diketahui ketika dakwaan dibacakan pada Rabu petang. “Kalau kita sudah tahu hasilnya ngapain kita tunggu besok,” ujarnya.

Rapat pleno Golkar berlangsung selama sekitar tiga jam pada Rabu malam bersamaan dengan pembacaan dakwaan Setya Novanto. Dalam rapat pleno dibahas nasib Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar, pemilihan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum baru, dan rencana munaslub.

Airlangga terpilih sebagai ketua umum definitif Partai Golkar secara aklamasi melalui rapat pleno. Keputusan aklamasi dicapai setelah calon lain, Aziz Syamsuddin, mengundurkan diri dari pencalonan Ketua Umum Golkar. Munaslub Partai Golkar rencananya bakal digelar pada 19-20 Desember 2017. Sebelumnya akan digelar rapat pimpinan nasional pada 18 Desember 2017. Pada munaslub itu akan dipilih dan dikukuhkan ketua umum pengganti Setya Novanto.

Berita terkait

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

17 hari lalu

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

Prabowo juga memberikan sejumlah kursi calon wakil menteri maupun kepala badan untuk kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

17 hari lalu

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

Puncak HUT Golkar akan diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) pada 12 Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

18 hari lalu

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

Sekjen Golkar, Muhammad Sarmuji, menyatakan kader yang akan menempatkan posisi ketua komisi akan diumumkan sehari sebelum penetapan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

26 hari lalu

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

Bahlil mengatakan bahwa ia dilantik tiga kali sebagai pejabat selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Jabatannya, kata dia bertahap taklangsung menteri.

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

33 hari lalu

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

Mantan wartawan perang Metro TV, Meutya Hafid, disebut-sebut disodorkan Partai Golkar untuk menjadi Menkominfo dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

34 hari lalu

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid kembali menjadi anggota DPR periode 2024-2029. Apa rencananya 5 tahun ke depan?

Baca Selengkapnya

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

36 hari lalu

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

Airin juga menyoroti persoalan pengangguran di Banten menjadi angka tertinggi se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

46 hari lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

48 hari lalu

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

Dalam waktu berdekatan terjadi dua munaslub, yaitu Munaslub Kadin dan Munaslub Golkar. Anindya Bakrie dan Bahlil geser ketua sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

57 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

Menurut Bamsoet, buku ini menekankan pada pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam berpolitik, serta komitmen pada tujuan mulia dalam melayani rakyat dan negara.

Baca Selengkapnya