Kementerian Kesehatan Minta Produksi Vaksin Difteri Dipercepat

Rabu, 13 Desember 2017 09:35 WIB

Menteri kesehatan Nila F Moeloek bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau proses imunisasi penyakit difteri yang di lakukan oleh dinas kesehatan DKI Jakarta di SMAN 33, Cengkareng, Jakarta, 11 Desember 2017. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan meminta PT Bio Farma (Persero) mempercepat produksi vaksin difteri untuk menanggulangi penyebaran penyakit menular itu. Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan stok vaksin saat ini hanya aman untuk menyuntik jutaan anak hingga akhir 2017. “Sedangkan setiap anak harus disuntik tiga kali hingga tahun depan,” kata Nila kepada Tempo, Selasa, 12 Desember 2017.

Vaksin yang menjadi pencegah difteri adalah DPT-HB-Hib (Difteri Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Haemophylus Influenza Tipe B) untuk usia 1-5 tahun, DT (Difteri Tetanus) untuk usia 5-7 tahun, dan TD (Tetanus Difteri) untuk anak usia 7-19 tahun. Stok nasional vaksin itu mencapai 3,5 juta file dikalikan 10 dosis.

Baca: Ini Bedanya Vaksin Difteri Anak dan Dewasa

Jumlah itu dikhawatirkan tak cukup karena Kementerian, lewat pemerintah daerah, berniat menyuntik jutaan anak di 20 provinsi lewat program Outbreak Response Immunization (ORI) untuk mencegah eskalasi penyakit mematikan yang menyerang saluran pernapasan atas itu.

Sepanjang tahun ini, Kementerian mencatat ada 663 pasien difteri di seluruh Indonesia. Sebanyak 38 di antaranya meninggal. Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan karena pada bulan ini sedikitnya enam orang meninggal akibat difteri. Selasa, 12 Desember 2017, Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, Jawa Barat, mendiagnosis dua remaja positif difteri. Ini menambah jumlah pasien difteri di kabupaten itu menjadi 11 orang, dua di antaranya meninggal.

Menurut Nila, ORI yang dilaksanakan serentak sejak Senin lalu di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat disambut antusias oleh masyarakat. Namun Kementerian belum memperoleh data jumlah anak yang telah disuntik, karena menunggu laporan dari daerah. Setidaknya 3.800 anak di bawah 5 tahun dilaporkan telah mengikuti ORI di Jakarta Utara.

Baca: 6 Orang Meninggal Akibat Difteri selama Desember 2017

Advertising
Advertising

Kementerian juga tengah menggalang bantuan dunia untuk ketersediaan ADS atau anti-diphtheria serum. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh, mengatakan telah menghubungi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu menyediakan ADS. “Mereka merespons positif dan akan menyiapkan yang kita perlukan,” kata Subuh.

Serum antidifteri ini diberikan kepada pasien untuk meluruhkan membran putih di tenggorokan. Serum yang diperkirakan seharga Rp 4 juta hingga pasien sembuh ini tidak diproduksi di Indonesia, berbeda dengan vaksin difteri yang telah diproduksi oleh PT Bio Farma.

Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan perusahaannya tengah mengkaji rencana menangguhkan rencana ekspor vaksin difteri ke sejumlah negara berkembang. “Kami relokasi pasokan sementara waktu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Bambang. Perusahaan farmasi milik negara itu juga berencana membantu menyiapkan ketersediaan serum antidifteri.

DEDEN ABDUL AZIZ | M. ROSSENO AJI

Berita terkait

Sengkarut PPDS Undip: Dugaan Pungli dan Perundungan sampai Penghentian Praktik Dekan di RS Kariadi

5 hari lalu

Sengkarut PPDS Undip: Dugaan Pungli dan Perundungan sampai Penghentian Praktik Dekan di RS Kariadi

Masalah dugaan perundungan pada PPDS Undip yang dituding sebagai penyebab bunuh dirinya mahasiswa, belum menemukan titik terang.

Baca Selengkapnya

Daftar Formasi CPNS Kemenkes 2024 untuk Tenaga Kesehatan, Teknis, dan Dosen

5 hari lalu

Daftar Formasi CPNS Kemenkes 2024 untuk Tenaga Kesehatan, Teknis, dan Dosen

Ketahui beberapa daftar formasi CPNS Kemenkes 2024 untuk lulusan SMA, D3, D4, S1, S2, dan S3. Formasi untuk tenaga kesehatan, teknis, dan dosen.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Penularan Cacar Monyet Mpox, Warga Diimbau Waspada

17 hari lalu

Begini Cara Penularan Cacar Monyet Mpox, Warga Diimbau Waspada

Virus mpox atau cacar monyet bisa ditularkan melalui kontak langsung, hubungan seksual, atau benda-benda yang terkontaminasi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes - WHO Siapkan 14 Intervensi Kendalikan Resistensi Antimikroba

18 hari lalu

Kemenkes - WHO Siapkan 14 Intervensi Kendalikan Resistensi Antimikroba

Angka kematian akibat resistensi antimikroba diperkirakan mencapai 10 juta kematian pada 2050.

Baca Selengkapnya

Cacar Monyet: Varian Claude 2B hingga Darurat Kesehatan Global

18 hari lalu

Cacar Monyet: Varian Claude 2B hingga Darurat Kesehatan Global

Kementerian Kesehatan mengumumkan ada sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia pada Sabtu, 17 Agustus 2024

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kemenkes Bikin Peraturan Peruntukan Penyediaan Alat Kontrasepsi

18 hari lalu

KPAI Minta Kemenkes Bikin Peraturan Peruntukan Penyediaan Alat Kontrasepsi

KPAI meminta Kemenkes membuat peraturan yang memerinci aturan penyediaan alat kontrasepsi ditujukan kepada siapa saja.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Konfirmasi 88 Kasus Cacar Monyet di Indonesia Sejauh Ini, Terbanyak di Jakarta

19 hari lalu

Kemenkes Konfirmasi 88 Kasus Cacar Monyet di Indonesia Sejauh Ini, Terbanyak di Jakarta

Setelah diperiksa, 54 dari 88 kasus Mpox tersebut terkait varian Clade IIb yang banyak menyebar melalui kontak seksual.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan: Indonesia Mencatat 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Clade 2b

20 hari lalu

Kementerian Kesehatan: Indonesia Mencatat 14 Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Clade 2b

Kementerian Kesehatan mencatat ada 14 kasus konfirmasi Mpox. Ada pengetatan pemeriksaan warga asing yang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

21 hari lalu

Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

Imunisasi penting untuk menghindarkan penyakit-penyakit berbahaya. Karena itu, orang tua diharapkan bijak dalam mengambil keputusan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi PPDS Undip Tewas Diduga Korban Perundungan, Ini Reaksi Kampus sampai Kemenkes

23 hari lalu

Mahasiswi PPDS Undip Tewas Diduga Korban Perundungan, Ini Reaksi Kampus sampai Kemenkes

Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Undip Semarang ditemukan tewas di kamar kosnya, diduga korban perundungan.

Baca Selengkapnya