Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan Lewat Solusi 2 Negara

Reporter

Amirullah

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 12 Desember 2017 19:29 WIB

Pengunjuk rasa memegang bendera Palestina saat ikuti aksi protes atas putusan Presiden AS Donald Trump yang menjadikan Yerusalem menjadi ibu kota Israel di Jalur Gaza utara, 11 Desember 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia akan konsisten mendukung hak-hak Palestina. Dia mengatakan penanganan konflik Palestina dan Israel harus dilakukan melalui solusi dua negara.

"Sejak awal Indonesia itu mendukung Palestina. Dan akan konsisten mendukung kepentingan, hak-hak Palestina, apakah itu yang dalam sejarahnya atau apakah yang diputuskan PBB," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2017.

Baca juga: Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

Kalla mengatakan banyak resolusi yang telah dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait isu Palestina dan Israel. Dan solusi untuk menangani konflik yang telah bertahun-tahun ini adalah melalui solusi dua negara. Karena itu, solusi dua negara tersebut semestinya dipercepat penerapannya. "Palestina diakui, Israel juga diakui," ujar Kalla.

Dia juga berharap agar faksi-faksi di Palestina yang selama ini terpecah bersatu, yakni Hamas dan Fatah. Sebab, kalau di internal Palestina sendiri pecah, maka solusi dua negara juga akan sulit dilakukan.

Advertising
Advertising

Dalam perkembangan terakhir, kata Kalla, Hamas dan Fatah baru ada kesepakatan untuk menjalankan Pemilu di tahun depan. Kalla berharap Pemilu itu bisa membuat Palestina dalam satu kepemimpinan.

Harapan yang sama ditujukan pada negara-negara Arab. Selama ini negara-negara kawasan Arab hanya mengeluarkan resolusi dan konferensi. Padahal, tindakan nyata untuk menyelesaikan konflik Palestina dan Israel adalah hal yang paling pokok. "Jadi bagaimana juga negara-negara Islam, termasuk negara Arab tentunya, mempersatukan antara Hamas dengan Fatah ini kemudian bersatu menghadapi Israel, dan mempelopori perdamaiannya," kata Kalla.

Baca juga: Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina

Seperti diketahui, negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan melakukan KTT Luar Biasa OKI di Istanbul, Turki, pada Rabu, 13 Desember 2017. Ini dilakukan untuk merespons pernyataan sepihak Presiden Amerika Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Keputusan itu ditentang banyak negara karena melanggar resolusi PBB dan merusak upaya perdamaian kedua negara.

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

11 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

12 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya