Omah Munir Gandeng Seniman Kampanyekan HAM

Senin, 11 Desember 2017 07:02 WIB

Sejumlah musisi tampil dalam Konser Penggalangan dana Museum Hak Asasi Manusia Omah Munir di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, 5 Desember 2017. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Museum hak asasi manusia, Omah Munir, menggandeng sejumlah seniman untuk mengkampanyekan HAM. Sebanyak 20 karya seni, di antaranya berupa poster, lukisan, hingga grafiti dari para seniman, dipamerkan di museum yang terletak di Jalan Bukit Berbunga, Batu, Jawa Timur, itu hingga sepekan mendatang.

Kurator Ivana Kurniawan menuturkan, sebanyak 20 karya seni tersebut telah diseleksi dari sekitar 50 karya yang masuk. Ia menyebut pameran ini sebagai upaya merespons situasi HAM saat ini. “Mengingat Munir menyalakan kemanusiaan dengan membumikan kembali prinsip-prinsip perjuangan Munir,” kata dia, Jumat malam, 8 Desember 2017. Ia menilai Munir Said Thalib telah memperjuangkan prinsip toleransi, penghormatan kepada martabat kemanusiaan, perjuangan untuk keadilan, dan semangat antikekerasan.

Baca: Konser Penggalangan Dana Omah Munir Dapat Rp 900 Juta

Omah Munir didirikan pada 8 Desember 2013 di rumah mendiang Munir Said Thalib. Munir adalah aktivis HAM yang meninggal dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam pada 9 September 2004 karena diracun dengan arsenik. Museum itu didedikasikan sebagai tempat mengenang perjuangan penegakan HAM di Indonesia.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Alghiffari Aqsa, menilai langkah Omah Munir menggandeng para seniman tak akan menyelesaikan persoalan HAM yang menimpa Munir, namun cara itu bisa efektif mengkampanyekan HAM. “Penting karena mereka (seniman) bisa menyampaikan ketidakadilan HAM dengan mudah kepada masyarakat,” kata dia.

Aqsa menambahkan, kampanye HAM juga terus dilakukan sejumlah lembaga. Kemarin ia bersama teman-teman aktivis HAM menggelar kampanye bertajuk “Nafsu Pembangunan Abai Kemanusiaan” di depan Istana. Menurut dia, pemerintah saat ini berfokus membangun ekonomi tapi luput mengurusi persoalan HAM. Padahal, kata dia, HAM harus menjadi dasar pembangunan.

Baca: Suciwati Masih Yakin Dokumen TPF Munir Tak Hilang

Advertising
Advertising

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani, terus mendesak pemerintah agar menyelesaikan kasus Munir. Menurut dia, kasus Munir dapat terungkap apabila Jokowi memiliki kemauan dan keberanian mengambil tindakan. “Jangan sampai pengungkapan kasus ini tersandera kepentingan,” kata Yati.

RIANI SANUSI PUTRI, EKO WIDIANTO

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

15 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

39 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

41 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

43 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

47 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

47 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

48 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

48 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

48 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya