Ombudsman Minta MA Membuka Diri Soal Pungli di Pengadilan

Reporter

Tika Azaria

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 8 Desember 2017 13:17 WIB

Komisioner Ombudsman RI, Ninik Rahayu (Kiri) melaporkan hasil investigasi atas prakarsa sendiri oleh Ombudsman terhadap pelayanan Lembaga Pemasyarakatan dalam pemenuhan hak Warga Binaan, 21 Agustus 2017. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Ninik Rahayu, mengatakan praktik pungutan liar (pungli) di pengadilan masih terjadi. Karena itu, ia meminta Mahkamah Agung (MA) mulai membuka diri terhadap kenyataan tersebut.

Ninik menyebutkan MA sebaiknya tidak menganggap temuan pungli di berbagai pengadilan di wilayah Indonesia dilakukan oknum. "Ada sistem yang memang belum jalan," katanya dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Jumat, 8 Desember 2017.

Baca juga: Ombudsman Temukan Maladministrasi dalam Pengurusan SKCK

Dengan demikian, Ninik melanjutkan, harus ada political will yang sungguh-sungguh dari MA untuk mengimplementasikan peraturan yang sudah dibuat. Tidak hanya sekadar punya inisiatif dan komitmen, kata dia, tapi juga harus dibarengi dengan keinginan untuk dijalankan. "Kan kebijakannya bagus-bagus, tuh, tapi tidak cukup," ujarnya.

Kejadian pungli ini terjadi berulang. Ninik menuturkan Ombudsman menerima aduan yang sama dari masyarakat terus-menerus. Karena itu, Ninik menilai MA belum mau berubah ke arah yang lebih baik.

Lebih lanjut, Ninik berharap MA juga membuka diri untuk bermitra dengan lembaga eksternal dalam hal pengawasan meskipun sudah memiliki lembaga pengawasan internal sendiri. Lembaga eksternal itu, kata dia, seperti Ombudsman dan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai lembaga negara, atau organisasi masyarakat.

Baca juga: Ombudsman Minta Polri Tetapkan Indikator Waktu Penyelesaian Kasus

"Misalnya, secara reguler mengundang Ombudsman, mengundang KPK, mengundang sejumlah masyarakat sipil untuk didengar," ucapnya.

Sebab, Ninik menambahkan, lembaga pengawasan internal MA bisa tidak berjalan dengan maksimal karena diisi anggota MA sendiri. Karena itulah butuh pengawasan eksternal MA agar lebih obyektif.

Berita terkait

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

1 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

1 hari lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

1 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

1 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

2 hari lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

4 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

4 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya