Bahrun Naim saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, pada 21 Februari 2011. Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin. ANTARA/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian RI belum bisa memastikan kabar kematian gembong teroris asal Solo, Bahrun Naim, dalam sebuah pertempuran di Suriah pada 30 November lalu. Sebelumnya, kabar kematian Bahrun Naim yang telah bergabung dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beredar lewat media sosial.
“Belum ada kepastian sampai saat ini,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat dihubungi oleh Tempo, Senin, 4 Desember 2017.
Setyo mengatakan saat ini Polri belum memiliki informasi mengenai kabar tewasnya Bahrun Naim, yang disebut sebagai otak aksi teror bom Thamrin pada Januari 2016.
Selain itu, Setyo menjelaskan, Polri masih mencari kebenaran atas tewasnya Bahrun melalui berbagai pihak di luar negeri. “Posisi dia (Bahrun) kan di luar negeri, jadi kami menggunakan jaringan-jaringan kami di luar untuk memantau dia. Tapi kami belum mengetahui apakah sudah meninggal betul atau belum.”
Namun Setyo enggan menjelaskan pihak mana di luar negeri yang dimaksudkan sebagai jaringan Polri tersebut. “Itu tidak perlu disebutkan-lah. Yang pasti kami sudah koordinasi dengan jaringan di luar untuk klarifikasi.”
Pengacara keluarga Bahrun Naim, Anies Prijo Anshorie, mengatakan keluarga belum mengetahui kabar kematian Bahrun Naim. Menurut Anies, keluarga juga belum mencari tahu kebenaran kabar tersebut.
