Elektabilitas Gerindra Salip PDIP Berkat Pilkada DKI dan UU Ormas

Minggu, 3 Desember 2017 16:09 WIB

Logo Partai Gerindra

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra)merilis survei elektabilitas partai politik menjelang pemilihan umum 2019. Ketua Umum Orkestra, Poempida Hidayatulloh, mengatakan pengaruh Gerindra sebagai partai oposisi yang kritis terhadap kebijakan pemerintah membuat elektabilitas partai tersebut mampu menyalip pemenang pemilu pada 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Isu mengenai UU Ormas cukup menggerus suara PDIP dan melambungkan partai Gerindra. Ditambah dengan Pilkada DKI dengan rentetan isu penting tentang kepemimpinan muslim cukup merebut simpati publik yang mayoritas muslim,” kata Poempida di Restoran Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Ahad, 3 Desember 2017.

Baca: Survei Orkestra: Elektabilitas Partai Gerindra Salip PDIP

Berdasarkan hasil survei Orkestra dengan 1.300 responden, elektabilitas Gerindra menempati posisi teratas dengan tingkat keterpilihan sebesar 15,2 persen. PDIP di urutan kedua dengan elektabilitas 12,5 persen, Partai Demokrat dengan elektabilitas 7,4 persen, dan Partai Golkar sebesar 7,3 persen.

Dominasi partai besar itu diikuti elektabilitas PKS sebesar 5,8 persen, PKB 5,4 persen, PPP dengan 3,4 persen, PAN dengan 3,3 persen, Partai NasDem dengan 3,3 persen dan Hanura dengan 2,4 persen. Partai baru Perindo dan PSI memiliki elektabilitas masing-masing 2,9 persen dan 2,0 persen. PKPI dan PBB mengikuti dengan elektabilitas 1,8 persen dan 1,6 persen.

English version: PDIP Not Worried Losing Muslim Voters for Supporting UU Ormas

Direktur Polcomm Institute, Heri Budianto, mengatakan ketidakpuasan publik terhadap janji politik Presiden Joko Widodo berpotensi menggerus suara PDIP. Ditambah lagi, kata dia, suara PDIP bisa terus tergerus pasca-pilkada DKI Jakarta. “Pada 2019 lebih krusial lagi,” ujarnya.

Baca: Survei Orkestra: Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi di Pilpres 2019

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menambahkan, meskipun unggul dalam survei, Gerindra belum tentu memenangkan pemilu. Sebabnya, kata dia, masih terdapat sekitar 25,6 persen suara mengambang. “Ini yang diperebutkan,” kata Emrus.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, kata dia, Gerindra berpotensi memenangkan pemilu dengan berkaca pada pengalaman PDIP yang menjadi partai oposisi selama 10 tahun pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Gerindra tidak mau masuk pemerintahan, tapi dia mengontrol pemerintahan. Itu yang dilakukan PDIP saat pemerintah SBY,” ujar Emrus.

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya