Waspadai Siklon Dahlia, Nelayan di Gunungkidul Tak Melaut

Reporter

Antara

Jumat, 1 Desember 2017 09:45 WIB

Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di Pesisir Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, 9 Juni 2016. Sebagian besar nelayan terpaksa tidak melaut akibat tingginya gelombang dan cuaca buruk beberapa hari terakhir. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Gunungkidul - Semua nelayan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak melaut karena mewaspadai potensi gelombang tinggi. Gelombang tersebut akibat adanya siklon tropis Cempaka yang sedang melanda wilayah Indonesia.

"Semua nelayan pantai selatan di Gunungkidul tidak melaut selama seminggu terakhir," ucap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Gunungkidul Rujimantoro di Gunungkidul pada Jumat, 1 Desember 2017.

Baca: Setelah Siklon Cempaka, Masyarakat Diminta Waspadai Siklon Dahlia

Ia mengatakan kondisi gelombang di tengah laut mencapai 3-4 meter. Sedangkan gelombang di tepi pantai masih stabil. Meski demikian, nelayan tidak melaut karena curah hujan tinggi.

"Gelombang laut di selatan dalam kondisi normal, tapi curah hujannya tinggi. Untuk keselamatan jiwa, nelayan memilih tidak melaut," ujar Rujimantoro.

Advertising
Advertising

Baca: Dampak Siklon Tropis Cempaka, 11 Orang Tewas di Pacitan

Akibat nelayan tidak melaut, Rujimantoro menuturkan stok ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) mengalami kekosongan. Namun hal itu tidak berdampak pada pasokan ke rumah makan di kawasan pantai karena sudah menyimpan stok di lemari pendingin.

"Stok ikan di TPI kosong, tapi pemilik warung makan ikan laut sudah menyimpan stok di lemari pendingin," ucapnya.

Salah satu nelayan Pantai Baron, Gunungkidul, Rudi, mengatakan sudah tidak melaut sejak satu pekan lalu. Dia lebih memilih memarkir kapalnya daripada mencari ikan karena dampak cuaca ekstrem tersebut. "Kondisi gelombang laut termasuk normal, tapi kami mengantisipasi adanya gelombang besar yang tiba-tiba menerjang," ujarnya.

Rudi mengakui, nelayan di Gunungkidul diimbau selalu waspada saat melaut. Informasi yang diterima dia dan nelayan lain, setelah siklon tropis Cempaka pergi, akan datang siklon tropis Dahlia. "Kami tidak dilarang melaut, hanya diimbau selalu waspada saat melaut mencari ikan," tuturnya.

Berita terkait

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

8 jam lalu

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

Menko Infrastruktur AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di Kalibaru upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

9 jam lalu

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara, adalah upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Malaysia Protes Vietnam atas Perluasan Terumbu Karang di Laut Cina Selatan

Malaysia mengirimkan surat protes ke Vietnam atas dugaan perluasan terumbu karang di Laut Cina Selatan yang diklaim kedua negara

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang dan Kelaparan, Nelayan Gaza Berjuang Menafkahi Keluarga

1 hari lalu

Di Tengah Perang dan Kelaparan, Nelayan Gaza Berjuang Menafkahi Keluarga

Untuk mencari ikan saja, para nelayan Gaza mesti menghadapi tembakan kapal-kapal militer Israel.

Baca Selengkapnya

Menteri UMKM: Penghapusan Utang Tidak Berlaku untuk Semua Petani dan Nelayan, Kriteria Sedang Dibahas

5 hari lalu

Menteri UMKM: Penghapusan Utang Tidak Berlaku untuk Semua Petani dan Nelayan, Kriteria Sedang Dibahas

Jadi jangan sampai diasumsikan penghapusan utang berlaku untuk seluruh pelaku UMKM atau pun petani.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Putihkan Utang Petani-Nelayan, HKTI: Ke Depan Pembiayaan Harus Teliti

5 hari lalu

Prabowo akan Putihkan Utang Petani-Nelayan, HKTI: Ke Depan Pembiayaan Harus Teliti

HKTI mendukung rencana pemerintahan Prabowo Subianto yang akan memutihkan utang petani, nelayan, dan UMKM.

Baca Selengkapnya

Petani-Nelayan Dapat Ajukan Kredit setelah Pemutihan Utang, Kemenkop Usul Lewat Koperasi

5 hari lalu

Petani-Nelayan Dapat Ajukan Kredit setelah Pemutihan Utang, Kemenkop Usul Lewat Koperasi

Petani, nelayan, dan UMKM dapat kembali mengakses pembiayaan setelah pengampunan utang.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mafia Solar di Kupang Dapat Ratusan Juta per Hari versi Rudy Soik

7 hari lalu

Begini Cara Mafia Solar di Kupang Dapat Ratusan Juta per Hari versi Rudy Soik

Rudy Soik mengungkap mafia solar di Kupang membeli solar bersubsidi di SPBU dengan harga Rp 6.800 per liter kemudian menjualnya dengan harga tinggi.

Baca Selengkapnya

Beragam Tanggapan Ekonom Soal Wacana Penghapusan Utang Petani, Nelayan, dan Pelaku UMKM

7 hari lalu

Beragam Tanggapan Ekonom Soal Wacana Penghapusan Utang Petani, Nelayan, dan Pelaku UMKM

Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyebut bahwa rencana pemutihan utang petani, nelayan dan UMKM ini akan membutuhkan penyesuaian regulasi.

Baca Selengkapnya

Warga Batu Beriga Demo Minta PT Timah Hentikan Rencana Buka Tambang Timah Laut

7 hari lalu

Warga Batu Beriga Demo Minta PT Timah Hentikan Rencana Buka Tambang Timah Laut

Masyarakat Desa Batu Beriga, yang menggantungkan hidup sebagai nelayan, khawatir tambang timah laut tersebut akan menyebabkan kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya