Andi Narogong Ungkap Pertemuan Kunci Pengaturan Kasus E-KTP

Reporter

Antara

Jumat, 1 Desember 2017 07:07 WIB

Sidang lanjutan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP untuk terdakwa Andi Narogong digelar hari ini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 23 Oktober 2017. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta- Terdakwa kasus korupsi e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong mengungkap kejadian kunci agar anggaran pelaksanaan e-KTP dapat diloloskan oleh DPR RI. Hal tersebut diungkapkan Andi dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis, 30 November 2017.

"Sekitar akhir 2010 saya dipanggil oleh Paulus Tannos ke rumah beliau, sebelumnya saya dikenalkan dulu oleh Paulus Tannos kepada Azmin Aulia, adik pak menteri. Kemudian ada satu peristiwa yang saya merasa itu kunci kemenangan e-KTP ini. Saya diundang Tannos ke rumah beliau sekitar jam 7 malam, waktu itu saya tidak tahu apa maksudnya dan tujuannya," kata Andi saat bersaksi.

Baca: Sidang E-KTP, Andi Narogong: Saya Dijadikan Bantargebang

Andi Narogong didakwa mendapatkan keuntungan US$ 1,499 juta dan Rp 1 miliar dalam proyek pengadaan e-KTP. Paulus Tannos adalah Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra yang menjadi anggota tim Fatmawati bentukan Andi Narogong.

Dalam pertemuan itu, kata Andi, hadir Azmin Aulia, adik dari mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi serta Irman (mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri) dan Sugiharto (mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri).

Advertising
Advertising

Baca: Sidang E-KTP, Andi Narogong Beberkan Peran Setya Novanto

"Di situ kemudian saya dengar pembicaraan waktu itu di ruang tengah pak Paulus. Inti pembicaraan adalah Pak Azmin mengatakan yang akan jadi Dirjen (Dukcapil) itu pak Irman kemudian yang akan jadi direkturnya nanti Pak Giarto, sudah diatur demikian," kata Andi.

Setelah pertemuan itu, menurut Andi, Paulus Tannos kembali memastikan kepadanya tentang proyek e-KTP yang akan berjalan sesuai pengaturan timnya. "Tenang saja Pak Andi, Pak Azmin sudah saya bereskan dengan memberi ruko di Grand Wijaya ruko tersebut, untuk aman saya balik namakan menggunakan nama istri Paulus Tannos sehingga akta jual beli adalah antara antara Azmin dengan istri Paulus," kata Andi menirukan ucapan Paulus.

Menurut Andi, pemberian ruko itu sebagai upaya untuk bisa memenangkan proyek ini. "Prinsipnya saya melihat begitu saya ikut Pak Paulus, saya yakin karena sudah bisa memegang Pak Menteri, sudah bisa memegang dirjennya, sudah bisa memegang direkturnya dari situ saya lihat peluang menang sangat besar," kata Andi.

Selanjutnya, Paulus Tannos menggantikan janjikan tanah lalu membeli pabrik percetakan mesin dan mesin personalisasi. "Lalu saya mengundang Pak Johanes Tan, Paulus Tannos, Johanes Marliem dan Isnu Edhi ke ruko saya di Fatmawati. Pak Paulus Tannos dikenalkan sebagai orangnya Pak Gamawan dan dia klaim dia sudah siap modal Rp 1 triliun, Marliem sendiri orang AFIS, jadi semua orang atau vendor harus dikenalkan ke pak Irman saat itu," kata Andi.

Pertemuan di ruko Fatmawati itu adalah untuk membicarakan teknis pengadaan e-KTP karena Isnu Edhi selaku Direktur Utama PNRI sudah pernah ikut uji petik di Kemendagri.

Berita terkait

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

9 Agustus 2024

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

KPK kembali mengusut kasus E-KTP, dengan memanggil eks anggota DPR Miryam S. Haryani yang juga tersangka dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

4 Desember 2023

Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

Jokowi disebut pernah memarahi Ketua KPK Agus Rahardjo gara-gara pengusutan korupsi e-KTP. SImak kilas kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto ini.

Baca Selengkapnya

Buron Dito Mahendra Masih di Indonesia? Berikut DPO Belum Tertangkap Termasuk Harun Masiku

23 Juli 2023

Buron Dito Mahendra Masih di Indonesia? Berikut DPO Belum Tertangkap Termasuk Harun Masiku

Bareskrim Polri menyebut tersangka Dito Mahendra masih di Indonesia. Ini DPO yang belum tertangkap, tentu termasuk Harun Masiku.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Dito Mahendra Masih di Indonesia, Begini Aturan Penetapan Status Buron Alias DPO

23 Juli 2023

Polisi Sebut Dito Mahendra Masih di Indonesia, Begini Aturan Penetapan Status Buron Alias DPO

Bareskrim Polri menyebut tersangka Dito Mahendra masih berada di wilayah Indonesia. Bagaimana polisi menetapkan status buron atau DPO seseorang?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Buron Kasus E-KTP Gagal Ditangkap Gara-gara Status Red Notice

26 Januari 2023

KPK Sebut Buron Kasus E-KTP Gagal Ditangkap Gara-gara Status Red Notice

Buron kasus e-KTP Paulus Tannos bisa berpindah tempat dari Thailand sebelum dicokok oleh aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Mendagri Gamawan Fauzi dalam Kasus E-KTP

29 Juni 2022

KPK Panggil Eks Mendagri Gamawan Fauzi dalam Kasus E-KTP

Gamawan Fauzi dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Paulus Tannos selaku Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Duit Rp 86 Miliar Kasus Korupsi E-KTP dari Amerika Serikat

27 Juni 2022

KPK Terima Duit Rp 86 Miliar Kasus Korupsi E-KTP dari Amerika Serikat

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan uang itu bisa kembali ke Indonesia karena bantuan pemerintah Amerika Serikat dalam kasus korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

KPK Setor Rp550 Juta Hasil Lelang Mobil Markus Nari ke Kas Negara

23 Juni 2021

KPK Setor Rp550 Juta Hasil Lelang Mobil Markus Nari ke Kas Negara

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan Jaksa Eksekutor KPK Andry Prihandono telah melakukan penyetoran ke kas negara uang hasil lelang.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Digugat Bekas Kuasa Hukumnya Rp 2,25 Triliun

7 November 2020

Setya Novanto Digugat Bekas Kuasa Hukumnya Rp 2,25 Triliun

Fredrich menuding Setya Novanto belum membayar jasanya selama menjadi pengacara terpidana kasus korupsi proyek e-KTP itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembuat E-KTP Palsu di Jakarta Utara, 2 Masih Buron

11 September 2020

Polisi Tangkap Pembuat E-KTP Palsu di Jakarta Utara, 2 Masih Buron

Komplotan pembuat E-KTP palsu di Cilincing diringkus Polres Jakarta Utara, setelah polisi melakukan undercover buying.

Baca Selengkapnya