Sidang E-KTP, Andi Narogong: Saya Dijadikan Bantargebang

Kamis, 30 November 2017 19:57 WIB

Terdakwa Andi Narogong, menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, 28 November 2017. Andi Narogong diperiksa sebagai saksi terkait pengembangan dan penyidikan kasus korupsi e-KTP untuk tersangka Ketua DPR Setya Novanto. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Andi Agustinus alias Andi Narogong, terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik, membeberkan semua fakta terkait dengan proyek e-KTP. Kepada majelis hakim, Andi mengungkapkan alasannya menceritakan semua fakta di balik tender proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.

"Berjalannya waktu, saya itu enggak mau menyulitkan orang, tapi kok saya dijadikan Bantargebang, tempat pembuangan akhir dari semuanya," kata Andi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2017.

Baca juga: Sidang E-KTP, Andi Narogong Beberkan Peran Setya Novanto

Ia pun membeberkan peran sejumlah nama yang terlibat dalam proyek e-KTP. Beberapa nama disebut seperti peran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto, pengusaha Paulus Tannos, Johannes Marliem, Anang Sugiana Sudihardjo, dan Made Oka Masagung. "Mau enggak mau dengan bukti rekaman KPK, ya saya sebagai terdakwa berusaha untuk kooperatif," ujarnya.

Andi, misalnya, menyebutkan ada pertemuan antara Setya Novanto dan Johannes Marliem di kantor Setya di gedung DPR. Tujuannya untuk membahas proyek bersama Kementerian Dalam Negeri dan DPR. "Saya sampaikan pada Marliem untuk meyakinkan, nanti kita bawa ke Novanto, Chairuman Harahap, dan Bu Diah (mantan Sekjen Kemendagri)," ujarnya.

Advertising
Advertising

Andi juga menyebut pernah ada pembahasan AFIS untuk e-KTP di rumah Setya Novanto karena ada pengaduan dari bekas bos PT Gunung Agung, Made Oka Masagung. Made Oka menuding Johannes Marliem untung besar karena pengadaan AFIS. "Ternyata aduan itu dari Charles Sutanto, ponakan Marliem yang awalnya ditinggal oleh Marliem," ujarnya.

Baca juga: Alasan KPK Meminta Sidang Praperadilan Setya Novanto Ditunda

Andi Narogong juga menyebutkan adanya pertemuan dengan Made Oka, Setya Novanto, dan Johannes Marliem, untuk membuka harga pengadaan AFIS e-KTP. "Seingat saya mengenai harga 0,3 sen dolar atau Rp 3.000 dijual 0,5 sen dolar, selisih masuk ke Quadras (PT Quadras Solution) dan masuk ke DPR," ujarnya.

Andi pun menyebut Setya Novanto mengetahui adanya penggelembungan harga dalam proyek e-KTP. "Ya tahu waktu dijelaskan Marliem," ujarnya.

Berita terkait

Siapa Saja yang Pernah Jadi Ketua Umum Golkar? Disaksikan Jokowi, Bahlil Ketum Partai Golkar 2024-2029

22 Agustus 2024

Siapa Saja yang Pernah Jadi Ketua Umum Golkar? Disaksikan Jokowi, Bahlil Ketum Partai Golkar 2024-2029

Mereka yang pernah menjabat menjadi Ketua Umum Golkar sejak awal berdiri hingga sekarang. Terakhir, Bahlil Lahadalia gantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kembali Miryam S. Haryani Eks Anggota DPR dalam Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Beri Keterangan Palsu

16 Agustus 2024

KPK Periksa Kembali Miryam S. Haryani Eks Anggota DPR dalam Kasus Korupsi e-KTP, Pernah Beri Keterangan Palsu

Pada 2019, KPK menetapkan Miryam S. Haryani sebagai tersangka dalam kasus e-KTP. Kini, ia dipanggil lagi oleh penyidik KPK dalam kasus yang sama.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto dan Kabar Dugaan Korupsi CPO, Berikut Daftar Ketua Umum Parpol Tersangkut Korupsi

14 Agustus 2024

Airlangga Hartarto dan Kabar Dugaan Korupsi CPO, Berikut Daftar Ketua Umum Parpol Tersangkut Korupsi

Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Golkar, disangkutpautkan dengan dugaan korupsi CPO. Ini daftar ketua umum parpol yang tersangkut korupsi.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Golkar yang Dipimpin Airlangga Hartarto Selama 7 Tahun

13 Agustus 2024

Profil Partai Golkar yang Dipimpin Airlangga Hartarto Selama 7 Tahun

Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar setelah 7 tahun menjabat.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

12 Agustus 2024

Airlangga Hartarto Hengkang dari Kursi Ketua Umum Golkar, Kilas Balik Pengangkatannya Gantikan Setya Novanto

Mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, bagaimana kilas balik perjalanan Airlangga Hartarto dalam menggantikan Setya Novanto?

Baca Selengkapnya

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Berikut Ketum Golkar dari Masa ke Masa

12 Agustus 2024

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Mundur, Berikut Ketum Golkar dari Masa ke Masa

Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, bagaimana sejarah para pemimpin partai beringin ini dari masa ke masa?

Baca Selengkapnya

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

9 Agustus 2024

KPK Usut Lagi Kasus E-KTP, Panggil Eks Anggota DPR Miryam S. Haryani

KPK kembali mengusut kasus E-KTP, dengan memanggil eks anggota DPR Miryam S. Haryani yang juga tersangka dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Didorong Aktivis Antikorupsi Maju Capim KPK, Bukti Keberaniannya Ungkap Kasus Papa Minta Saham Setya Novanto

15 Juli 2024

Sudirman Said Didorong Aktivis Antikorupsi Maju Capim KPK, Bukti Keberaniannya Ungkap Kasus Papa Minta Saham Setya Novanto

Ketua IM57 Institute, Praswad Nugraha mendorong Mantan Menteri ESDM Sudirman Said maju mendaftarkan diri sebagai capim KPK. Rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Bantah Sinyal Pembatasan BBM Bersubsidi dari Luhut, Ini Profil Airlangga Hartarto

12 Juli 2024

Menko Perekonomian Bantah Sinyal Pembatasan BBM Bersubsidi dari Luhut, Ini Profil Airlangga Hartarto

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membantah sinyal yang diberikan Luhut soal adanya pembatasan BBM bersubsidi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 Mei 2024

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya